Seorangmanajer klub sepak bola bebas memilih stafnya. Selain itu, manajer juga diberi keleluasaan untuk membeli atau menjual pemain. Maka dari itu, menjadi manajer klub sepak bola punya konsekuensi besar. Sebab, ia bertanggung jawab atas maju atau tidaknya klub itu sendiri. Berbeda dengan pelatih, seorang manajer nggak harus mantan pemain

Organisasi PSSI memegang peranan yang terkenal di masyarakat. Bahkan struktur organisasinya pun menjadi perhatian. Fungsinya dalam olahraga sepak bola tanah air begitu mencuri pandang terutama dalam keberhasilannya mencetak atlet sepak bola terkemuka di negeri – Manakala sebuah bola bundar menjadi sangat menarik di hati khalayak ramai, saat itu pula segala hal yang menaunginya menjadi incaran publik. Di Indonesia, olahraga ini menjadi ajang komunitas, dan tak heran tiap klub serta laganya memiliki fans masing-masing. Jadwal laga begitu mendapat perhatian. Tak heran jika organisasi yang menaunginya juga mendapat sorotan tajam pemerintah. Pada dasarnya, sepak bola adalah olahraga populer yang digandrungi anak-anak hingga dewasa. Sekitar tahun 1930 an, liga sepak bola dimulai di Indonesia. Bahkan organisasinya pun terbentuk di tahun ini tepatnya di kota Yogyakarta. Daftar Isi Organisasi PSSI, Struktur Peraturan Dan FungsiOrganisasi PSSI AdalahJelaskan Kisah Singkat Organisasi PSSIStruktur Organisasi PSSIStruktur Organisasi PSSI Kabupaten, Provinsi Dan NasionalPeraturan Organisasi PSSI TerbaruBab IBab IIBab IIIBab IVBab VBab VIBab VII, VIII, dan IXBab XBab XIBab XIIBab XIIIBab XIVBab XVBab XVIBab XVIIFungsi Organisasi PSSITugas PSSIPenutup Organisasi PSSI Media Indonesia Mulai dari tahun 1930 hingga 1979, pertandingan sepak bola di Indonesia masih dilakukan secara amatir melalui istilah Perserikatan. Galatama terbentuk dalam Kompetisi Liga Sepak Bola Utama di tahun 1979 dan berjalan masing-masing dengan Perserikatan. Galatama sendiri sebenarnya telah cukup profesional dan merupakan sebuah divisi. Kala itu ia merupakan planer kompetisi semi profesional di Asia selain adanya Liga Hongkong. Organisasi PSSI Adalah Apa singkatan dari PSSI? PSSI Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia adalah sebuah organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola sepak bola di seluruh Indonesia. Sebagai induk olahraga sepakbola Republik Indonesia. Tidak hanya menanungi klub-klub sepak bola lokal, organisasi ini juga memberikan pendampingan kepada atlet-atlet dalam laga internasional. Sepenuhnya harus mengikuti aturan dari organisasi ini sehingga klub-klub sepakbola di tanah air perlu merapatkan barisan untuk menjadi anggota PSSI. Jelaskan Kisah Singkat Organisasi PSSI Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia PSSI terbentuk pada 19 April 1930 di Yogyakrta. Ia berdiri saat jaman penjajahan Belanda sehingga ini merupakan bentuk penentangan terhadap penjajahan Belanda. Hingga 5 tahun setelah Indonesia merdeka, organisasi ini masih eksis. Pendirinya adalah Soeratin Sosrosoegondo yang merupakan seorang insinyur sipil. Ia bersekolah di Sekolah Teknik Tinggi di Jerman dan kembali ke Indonesia pada tahun 1928. Beliau bekerja di perusahaan bangunan Belanda yang berpusat di Yogyakarta dan kemudian aktif di bidang pergerakan dan gemar bermain sepak bola. Organisatoris lain baca ini Organisasi Elton Mayo Klasik vs Modern Pengertian dan 3 Ciri Soeratin melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh sepakbola di Solo, Bandung, dan Yogyakarta dengan menghindari polisi Belanda. Akhirnya matanglah sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan. Di kota Yogya, Bandung, dan Solo akhirnya pada 19 April 1930 para wakil berkumpul. Mereka adalah wakil dari VIJ, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond BIVB, Persatuan Sepakbola Mataram PSM Yogyakarta, Vortenlandsche Voetbal Bond VVB Solo, Indonesische Voetbal Bond Magelang IVBM, dan beberapa nama lainnya seperti A. hamid, Soerabajashe Indonesische Voetbal Bond SIVB, serta M. Amir Notopratomo. Lahirlah PSSI yang saat itu merupakan Persatoen Sepakraga Seloeroeh Indonesia. Dalam kongres PSSI di Solo tahun 1950, nama ini berubah menjadi Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia dengan ketuanya adalah Ir. Soeratin. Struktur Organisasi PSSI Struktur Organisasi PSSI Organisasi PSSI tentunya sama dengan berbagai jenis organisasi lainnya yaitu memiliki struktur yang jelas. Adapun strukturnya adalah Ketua Mochammad Iriawan Wakil I Iwan Budianto Wakil II Cucu Soemantri Plt. Sekjen Yunus Nusi Wakil Sekjen Maaike ira Puspita Anggota Eksekutif Komite Ahmad RiyadhDirk SoplanitEndri Erawanhasani Abdul GaniHaruna SoemitroHasnuryadi SulaimanJuni RahmanPieter TanuriYoyok SukawiSonhadji Struktur Organisasi PSSI Kabupaten, Provinsi Dan Nasional Selain sebagai organisasi induk olahraga sepak bola secara nasional, di setiap propinsi juga terdapat cabang PSSI. Bahkan hingga tingkat pemerintahan kecil seperti kabupaten, organisasi ini tetap eksis menaungi klub-klub sepakbola lokal. Sebagai contoh struktur PSSI di Kabupaten Banjarnegara. Di kabupaten ini terdapat beberapa dewan seperti Dewan Kehormatan, Dewan Penasehat, Dewan Pengawas, Ketua Umum, Ketua Harian, Sekretaris Umum dan wakilnya, bendahara umum, bagian keanggotaan dan litbang, Bagian Sarana dan Prasarana, Bagian Wasit dan Pengawas Pertandingan, Bagian Hukum dan Fairplay, Bagian Pelatih, Bagian Prestasi dan Alih Status Pemain, Bidang Kompetisi dan Turnamen, Bagian Futsal, Bagian Sepakbola Wanita, Bidang Dana dan Promosi, Bagian Usaha dan Pendanaan, Bagian Humas dan Media Masa, serta Komisi Disiplin. Mengapa bagian dari struktur organisasi tingkat kabupaten lebih rumit daripada nasional? Hal ini tentu saja terkait dengan pencarian bibit unggul untuk masuk ke tahapan selanjutnya. Menggodok para pemain amatir menjadi semi profesional dan siap menuju laga internasional mewakili bangsa. Tugas organisasi cabang benar-benar harus rinci. Mulai dari bagaimana mempromosikan agar semakin banyak anak muda yang mau menjadi atlet sepakbola, hingga memberikan arahan, melatih mental dalam laga ringan, hingga siap dicetak menjadi atlet profesional. Itulah sebabnya struktur organisasinya menjadi lebih luas dari struktur nasional atau pusat. Organisasi cabang tidak dapat membentuk atlet profesional dalam waktu singkat. Ibarat membesarkan bayi hingga bisa berlari, mereka tentu membutuhkan usaha ekstra. Sedangkan ketika atlet telah sampai ke titik nasional, mereka lebih matang dan hanya perlu lebih sering digodok saja dalam laga-laga nasional dan pertandingan persahabatan internasional. Peraturan Organisasi PSSI Terbaru Aturan PSSI Setiap organisasi dalam menjalankan tugasnya tentu memiliki aturan yang jelas. Aturan tersebut haruslah dipatuhi oleh anggota dan seluruh pengurus baik tingkat cabang maupun pusat. Tedapat 16 bab yang berisi ketentuan mengenai kompetisi dan perihal lain seputar sepak bola Indonesia. Bab I Menjelaskan mengenai peraturan umum pertandingan yang berpedoman pada Pedoman Dasar PSSI serta pengaturan oleh FIFA, AFF, dan AFC. Dalam bab ini juga menjelaskan mengenai pengertian pengurus pusat dan BLI atau Badan Liga Sepakbola Indonesia. Tugas BLAI atau Badan Liga Amatir Indonesia serta tugas klub. Bab II Mengatur mengenai jenis pertandingan serta kompetisi. Terdapat 2 jenis kompetisi mulai dari kompetisi profesional hingga amatir. Terdapat pula pengaturan turnamen yang diselenggarakan oleh PSSI Pusat, anggota PSSI, hingga turnamen lain dengan ijin PSSI Pusat. Bab III Membahas mengenai ketentuan peserta kompetisi, kewajiban peserta kompetisi, hingga pasal pengunduran diri. Bab IV Mengatur mengenai wewenang dan hak pengurus PSSI. Mereka berhak meninjau dan membatalkan hasil pertandingan jika terbukti curang. Adapun yang mengatur perihal tersebut adalah para pengurus daerah dan cabang. Bab V Terkait penyelenggaraan pertandingan akan diatur melalui penugasan pengurus daerah. Adapun syarat menjadi penyelenggara pertandingan adalah harus menjalani aturan dari PSSI. Bab VI Mengatur mengenai pemain, kelompok usia, hingga kesebelasan. Dalam hal ini ofisial tim dan ketentuan lainnya diatur pada bab VI. Bab VII, VIII, dan IX Membahas mengenai kedudukan, kewajiban, tugas, dan wewenang dari oficial tim Bab X Mengatur mengenai komisi disiplin. Bab XI Berisi tentang komisi banding yang berkedudukan sebagai perangkat pengurus pusat PSSI. Bab XII Mengatur proses tanding dan banding beserta prosedurnya. Bab XIII Berisi mengenai pelanggaran terkait pemain yang tidak sah atau melakukan doping. Bab XIV Mengatur tentang hukuman seperti skorsing dan lainnya. Bab XV Mencantumkan peraturan khusus Bab XVI Berisi mengenai penutupan pasal Bab XVII Penutup Fungsi Organisasi PSSI Fungsi PSSI Mewadahi segala hal terkait sepak bola tanah air, itulah fungsi utama PSSI. Selain itu, organisasi ini berperan dalam mengembangkan serta membuat promosi mengenai sepak bola. Tentunya promosi tersebut harus terjadi terus menerus. Bahkan PSSI juga mengatur serta mengawasi olahraga sepak bola di seluruh wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun slogan yang diserukan adalah semangat fair play hingga nilai-nila kemanusiaan, kesatuan, budaya, dan pendidikan melalui program pengembangan pada pemain usia muda. PSSI berhak menyelenggarakan kompetisi sepak bola dalam berbagai bentuk di tingkat nasional. Tentunya dengan tepat seperti halnya mereka dibutuhkan. Organisasi ini harus membuat peraturan-peraturan serta ketentuan dalam penegakannya. PSSI harus mencegah segala pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan, hingga instruksi-instruksi atas dasar keputusan bersama. Keputusan tersebut antara lain dari AFC, FIFA, PSSI, dan Laws of the Game. Semua ini tentu harus dipatuhi oleh keseluruhan anggota tim. PSSI berperan dalam mencegah adanya praktek maupun metode yang membahayakan integritas kompetisi hingga pertandingan. Ia juga harus mengatasi apapun yang menyebabkan penyalahgunaan olahraga ini. Organisasi pusat maupun cabang sebisa mungkin mampu mengendalikan dan memberi pengawasan terhadap segala jenis pertandingan sepak bola yang tergabung di wilayah PSSI. Sebagai penanggung jawab sepakbola di Indonesia, induk organisasi ini harus mampu memelihara hubungan internasional dalam bidang olahraga sepak bola. PSSI juga yang akan mengemban tugas menyiapkan diri sebagai tuan rumah untuk kompetisi level-level lokal hingga Internasional. Tugas PSSI Mengoordinasikan semua kompetisi dan turnamen pada tingkat nasional bersama dengan pertandingan lainnya adalah tugas populer dari PSSI. Selama pertandingan itu terjadi di Indonesia, PSSI harus memberi kesan yang baik. Induk organisasi sepakbola ini juga bertugas membentuk tim nasional yang memiliki prestasi yang baik dan berkualitas. Mereka harus tahan banting dalam pertandingan regional hingga mancanegara. Membentuk atlet sepakbola tangguh juga menjadi tugasnya. Yang mana organisasi tersebut sebaiknya mampu mengembangkan konsep sepakbola yang profesional dan modern. Hal itu untuk mencegah adanya tindakan-tindakan curang yang merusak prinsip fair play maupun nilai-nilai sportifitas. PSSI akan berupaya mencegah dan menentang adanya penggunaan obat-obat terlarang maupun narkotik. Mereka pun akan mencari sumber pendanaan yang legal demi menunjang program kerja mereka. Tidak segan juga organisasi ini menjalankan tugasnya untuk melindungi inventaris dan semua hak komersil. Hal itu karena semua itu merupakan aset dari PSSI. Penutup Pada dasarnya, semua cabang olahraga di Indonesia memiliki induk organisasinya masing-masing. Akan tetapi, fokus masyarakat memang cenderung kepada cabang olahraga sepakbola. Popularitasnya mau tidak mau mengantarkan induk organisasinya menjadi sorotan dan PSSI sejak jaman dulu adalah pemenangnya. Sejauh mata memandang, ia telah berhasil melahirkan atlet-atlet sepakbola yang tidak hanya piawai namun juga menjadi sorotan mancanegara. Dari tahun ke tahun, PSSI berhasil selangkah lebih maju mengantarkan pesepakbola tanah air ke jenjang kompetisi yang lebih mendunia. Sebut saja nama Irfan Bachdim yang sempat populer di liga AFC ataupun Andik yang menjadi ketakutan tersendiri di liga internasional. Organisatoris lain baca ini Struktur FIFA dan Organisasi PSSI, Nasional & Dunia

Strukturorganisasi klub sepak bola. Gapura united no jabatan nama terdiri dari 18 orang dengan struktur organisasi sebagai berikut :. Emiliano rodríguez rodríguez (asosiasi mantan pemain . Brigata curva sud yang pada dasarnya tidak memiliki struktur organisasi. Contoh bagan struktur organisasi sepak bola · pkm gt 11 ugm

Ilustrasi Serie A Femminile Liga Italia Wanita. Foto ShutterstockItalia, merupakan negara dengan peraih gelar dunia terbanyak. Hal itu membuat Lo Stivale—julukan negara Italia—melebarkan sayapnya hingga ke liga sepak bola seperti negara lain, di Italia, liga sepak bola wanita sudah ada sejak 1968 silam. Kompetisi tersebut dinamakan Serie A Femminile atau Italian Women’s Serie A Femminile, Dibentuk dari Dua Organisasi yang BerbedaPada awalnya, Serie A Femminile didirikan di dua organisasi berbeda, yakni FICF dan UISP. Namun beberapa tahun kemudian tepatnya pada 1974, organisasi tersebut berganti menjadi satu naungan, yakni Federasi Sepak Bola Perempuan Italia FIGCF.Perubahan tersebut juga berdampak pada jumlah tim. Awal dibentuk, Serie A Femminile diikuti oleh 12 tim, namun usai berada di naungan FIGCF, jumlahnya meningkat menjadi 16 2002, FICGF kemudian membuat dua liga, yakni Serie A dan Serie B. Hal tersebut membuat klub-klub di Serie A berkurang menjadi 14 semakin berkurang, akhirnya pada musim 2022/2023, Serie A Femminile hanya diikuti oleh 10 tim saja. Tim-tim tersebut antara lain Roma, Juventus, Inter Milan, AC Milan, Fiorentina, Sassuolo Femminile, ASD Calcio Pomigliano, Parma Calcio 1913, FC Como Women, dan UC yang unik dalam format kompetisi Serie A Femminile ini. Dengan peserta yang hanya 10 tim, FIGC mengubah format kompetisi menjadi dua fase, yaitu fase musim reguler dan fase musim lima tim teratas di klasemen musim reguler akan menjalani playoff kejuaraan poule scudetto, sementara lima terbawah akan playoff degradasi poule salvezza.Ilustrasi Serie A Femminile Liga Italia Wanita. Foto ShutterstockPeringkat terakhir playoff degradasi sudah pasti terdegradasi. Namun, peringkat kedua terakhir akan melawan peringkat kedua Serie B Femminile. Yang menang akan bertahan/promosi ke Serie A, sementara yang kalah akan terdegrasi/bertahan di Serie musim 2022/23, Roma sukses menyabet gelar juara Serie A Femminile untuk pertama kalinya sejak diselenggarakan. Klub berjuluk Giallorossi itu berhasil memuncaki klasemen akhir dengan raihan 48 tersebut selisih delapan poin dengan sang jawara lima kali beruntun, Juventus, yang mengoleksi 40 poin. Hasil tersebut membuat Roma dan Juventus lolos ke Liga Champions Wanita UEFA musim menjadi runner up, Juventus tetap menjadi tim dengan perolehan gelar juara terbanyak kedua, yakni lima kali. Posisi pertama ditempati oleh Torres dengan raihan tujuh trofi.

Komiteini juga menyebabkan dualisme organisasi pengatur sepak bola di Indonesia dan dualisme kompetisi. Akibatnya, saat itu ada dua kompetisi yang berjalan. Bahkan, konflik internal turut memecah belah hingga struktur kepengurusan klub-klub peserta. Setidaknya, ada enam klub yang mengalami dualisme.
Jakarta - Untuk tiga tahun mendatang, dipastikan Ketua dan Wakil Ketua Komite Tetap PSSI harus berasal dari Anggota Komite Eksekutif EXCO. Demikianlah yang diutarakan oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid."Untuk Ketua dan Wakil Ketua Komite-komite yang ada di PSSI harus berasal dari anggota EXCO, kecuali untuk komite audit itu diluar EXCO. Ini sesuai dengan aturan yang berlaku di statuta yang baru," tegas Nurdin kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Rabu 22/7/2009 sore komite-komite yang ada ini akan melakukan tugasnya hingga masa bakti 2011, dimulai sejak hari diumumkannya restrukturisasi kepengurusan hasil musyawarah Nasional Luar Biasa Munaslub lalu. Dilanjutkan Nurdin, ke-12 anggota EXCO juga tidak boleh mempunyai jabatan lain di badan-badan hukum dan khusus milik PSSI, seperti Komisi Disiplin Komdis, Komisi Banding Komding, dan Badan Khusus, yaitu Badan Liga Indonesia BLI, Badan Liga Amatir Indonesia BLAI, Badan Futsal Nasional Indonesia BFNI dan Badan Tim Nasional BTN."Anggota EXCO dilarang untuk rangkap jabatan di bidang lain seperti Badan Yudisial PSSI ataupun Badan Khusus seperti BLI dan BTN," Organisasi Pelaksana PSSI, jabatan Sekretaris Jenderal Sekjen akan tetap dipegang oleh Nugraha Besoes. Dalam kesehariannya, Nugraha akan dibantu oleh enam deputi sekjen yaitu sekjen bidang hubungan luar negeri, bidang organisasi, hukum dan keanggotaan, bidang keuangan dan akuntansi, bidang promosi marketing, media dan IT, bidang sarana dan prasarana, serta bidang sumber daya sususan Komite Tetap PSSI Keuangan Joseph Refo Ketua, Ibnu Munzir Wakil Ketua Kompetisi Ketua, Bernard Limbong Wakil Ketua Penelitian dan Pengembangan Ketua, Ibnu Munzir Wakil Ketua Wasit Togar Manahan Nero Ketua, Bernard Limbong Wakil Ketua Hukum Syarif Bastaman Ketua, Wakil Ketua Keamanan Ashar Suryobroto Ketua, Bernard Limbong Wakil Ketua Futsal Ferry Paulus Ketua, TM Nurlif Wakil Ketua Medis Bernard Limbong Ketua, Ashar Suryobroto Wakil Ketua Fair Play TM. Nurlif Ketua, Muh. Zein Wakil Ketua Sepakbola Ibnu Munzir Ketua, Wakil Ketua Marketing Mafirion Ketua, Joseph Refo Wakil Ketua Sepakbola Wanita Ahmadi Noorsupit Ketua, Wakil Ketua Sepakbola Usia Muda Ferry Paulus Ketua, Wakil Ketua Status Pemain Mafirion Ketua, Syarif Bastaman Wakil Ketua Audit Harijon Ketua, Agung Sujatmiko Wakil KetuaSusunan Badan Yudisial PSSI Disiplin Hinca Panjaitan, SH. MH Ketua, Syarifuddin Sudding Wakil Ketua Banding Rusdi Taher, SH. MH Ketua, Dr. Faisal Abdullah, SH Wakil KetuaSusunan Organisasi Pelaksana PSSI 1. Ketua Umum Nurdin Halid2. Sekretaris Jenderal Nugraha Besoes, SE3. Deputi-deputi Sekretaris Jenderal- Bidang Hubungan Luar Negeri Surya Dharma Tahir- Bidang Organisasi, Hukum dan Keanggotaan Hamka Baso Kady- Bidang Keuangan & Akuntansi Achsanul Qosasih- Bidang Promosi Marketing, Media dan IT M. Syauqi Suratno- Bidang Sarana dan Prasarana Timmy Setiawan- Bidang Sumber Daya Manusia Azis HalidSusunan Badan Khusus PSSI 1. Badan Liga Indonesia BLI Andi Darussalam Tabusalla Ketua, Djoko Driyono CEO2. Badan Liga Amatir Indonesia BLAI Iwan Budianto Ketua, Ambia Wakil Ketua3. Badan Futsal Nasional Indonesia To Be Decided TBD4. Badan Tim Nasional Indonesia BTNI Rahim Sukasah Ketua Hamka Baso Kady Wakil Ketua. mrp/roz
FilosofiSepak Bola Indonesia; Tentang PSSI. Sejarah; Daftar Ketua PSSI; Asosiasi Provinsi; Kode Disiplin; Pusat Informasi; Organisasi. Struktur Organisasi; Program Prioritas PSSI; Struktur Organisasi. Ketua Umum: Mochamad Iriawan. Wakil Ketua Umum I: Iwan Budianto. Wakil Ketua Umum II: Cucu Soemantri. Sekretaris Jenderal: Yunus Nusi. Wakil
Klub sepak bola adalah salah satu jenis klub olahraga yang paling populer di dunia. Setiap klub sepak bola memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda tergantung dari tingkat profesionalisme dan ukuran klub tersebut. Struktur organisasi klub sepak bola adalah salah satu kunci sukses klub tersebut dalam mencapai prestasi dan mengelola klub dengan efektif. Berikut adalah penjelasan tentang struktur organisasi klub sepak bola. Pemilik Klub Pemilik klub sepak bola adalah orang atau kelompok yang memiliki saham mayoritas atau menguasai sepenuhnya klub tersebut. Pemilik klub sepak bola biasanya merupakan orang yang memiliki kekayaan yang besar dan memiliki minat pada olahraga sepak bola. Pemilik klub sepak bola memiliki wewenang dalam mengambil keputusan strategis yang berkaitan dengan klub, seperti mengangkat atau memberhentikan manajer dan melaksanakan transfer pemain. Gambar di bawah ini adalah contoh pemilik klub sepak bola. Dewan Direksi Dewan direksi adalah kelompok orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan klub sepak bola secara umum. Dewan direksi terdiri dari beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti keuangan, hukum, dan hubungan masyarakat. Dewan direksi bertugas untuk mengambil keputusan strategis klub dan menjaga hubungan baik dengan pemegang saham dan masyarakat. Gambar di bawah ini adalah contoh dewan direksi klub sepak bola. Manajer Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas pelatihan dan taktik tim sepak bola. Manajer juga bertanggung jawab atas pengambilan keputusan saat pertandingan berlangsung. Manajer biasanya memiliki pengalaman sebagai pemain sepak bola atau pelatih sebelumnya. Manajer bekerja sama dengan staf pelatih untuk mempersiapkan tim sebelum pertandingan. Gambar di bawah ini adalah contoh manajer klub sepak bola. Staf Pelatih Staf pelatih adalah kelompok orang yang membantu manajer dalam melatih tim sepak bola. Staf pelatih terdiri dari beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti pelatih kiper, pelatih fisik, dan pelatih teknik. Staf pelatih bertanggung jawab atas mempersiapkan tim sebelum pertandingan dan memberikan masukan kepada manajer selama pertandingan berlangsung. Gambar di bawah ini adalah contoh staf pelatih klub sepak bola. Pemain Pemain adalah orang yang bertanggung jawab atas permainan di lapangan. Pemain sepak bola terdiri dari beberapa posisi, seperti penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah, dan pemain depan. Setiap posisi memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam permainan. Pemain sepak bola harus memiliki kemampuan teknik dan fisik yang baik untuk dapat bermain dengan baik di lapangan. Gambar di bawah ini adalah contoh pemain klub sepak bola. Staf Administrasi Staf administrasi adalah kelompok orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi klub sepak bola. Staf administrasi terdiri dari beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, seperti keuangan, sumber daya manusia, dan pemasaran. Staf administrasi bertanggung jawab atas mengelola keuangan klub, merekrut staf baru, dan mempromosikan klub kepada masyarakat. Gambar di bawah ini adalah contoh staf administrasi klub sepak bola. Struktur Organisasi Klub Sepak Bola Struktur organisasi klub sepak bola terdiri dari beberapa level, yaitu Level 1 Pemilik Klub Level 1 adalah tingkat tertinggi dalam struktur organisasi klub sepak bola. Pemilik klub memiliki wewenang penuh dalam mengambil keputusan strategis klub. Level 2 Dewan Direksi Level 2 adalah tingkat kedua dalam struktur organisasi klub sepak bola. Dewan direksi bertanggung jawab atas pengelolaan klub secara umum. Level 3 Manajer Level 3 adalah tingkat ketiga dalam struktur organisasi klub sepak bola. Manajer bertanggung jawab atas pelatihan dan taktik tim sepak bola. Level 4 Staf Pelatih Level 4 adalah tingkat keempat dalam struktur organisasi klub sepak bola. Staf pelatih membantu manajer dalam melatih tim sepak bola. Level 5 Pemain Level 5 adalah tingkat kelima dalam struktur organisasi klub sepak bola. Pemain bertanggung jawab atas permainan di lapangan. Level 6 Staf Administrasi Level 6 adalah tingkat keenam dalam struktur organisasi klub sepak bola. Staf administrasi bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi klub sepak bola. Kesimpulan Struktur organisasi klub sepak bola adalah salah satu kunci sukses klub tersebut dalam mencapai prestasi dan mengelola klub dengan efektif. Struktur organisasi klub sepak bola terdiri dari beberapa level, yaitu pemilik klub, dewan direksi, manajer, staf pelatih, pemain, dan staf administrasi. Setiap level memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam pengelolaan klub sepak bola. Olahraga
Bacajuga: Cara Membuat Struktur Organisasi di Microsoft Excel dengan SmartArt. Qualcomm Jadi Sponsor Klub Sepak Bola Manchester United. e-Business. 05/08/2022, 16:00 WIB. Samsung Izinkan Pengguna Ponsel Galaxy S Perbaiki HP-nya Sendiri. Gadget. 05/08/2022, 15:00 WIB. - Arema FC diminta mengubah struktur organisasi manajemen mereka saat ini. Hal tersebut bertujuan agar klub berlogo singa mengepal ini lebih profesional dan modern dalam pengelolaan. Permintaan ini diungkapkan Match Commisioner AFC, Ronny Suhatril. Ronny sendiri merupakan salah seorang yang dimintai saran oleh direksi Arema FC dalam proses pemulihan mereka pasca-Tragedi Kanjuruhan. Menurut Ronny, ke depan, struktur organisasi Arema FC bisa jadi lebih gemuk. Namun, hal ini bertujuan untuk berjalannya organisasi di klub tersebut. "Tujuannya agar semua berjalan lancar, karena manajemen klub sepak bola ini adalah sebuah sistem," tutur Ronny. "Banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan tupoksinya," ia menambahkan. Simak artikel selengkapnya di bawah ini. PelaksanaanKompetisi Sepak bola Tingkat SD/MI tahun 2019 , untuk memberikan pengalaman dan pelajaran berharga dalam pengembangan potensi diri para generasi muda serta mampu memupuk kebersamaan dan persaudaraan, menumbuhkan semangat sportivitas yang mengalir dalam semangat pemuda sebagai tulang punggung bangsa yang dapat melebur menjadi semangat pembangunan yang terus digelorakan untuk membawa Estrutura Operacional de um Clube de Futebol Quando Gerente de Marketing e Relacionamento do Flamengo queria entender na prática um pouco mais da estrutura dos clubes de futebol, e depois de ler vários livros como A bola não entra por acaso, Soccernomics, entre outros, programei por minha conta encontros com executivos de Marketing dos principais clubes europeus e também de algumas das mais importantes empresas ligadas ao esporte por lá. Quase no fim de meu primeiro ano no clube, embarquei para o velho continente e estive no Chelsea, Tottenham e nas empresas CSM e IMG na Inglaterra, no Milan e na Inter na Itália, no Porto e no Benfica em Portugal e no Bayern na Alemanha. Dois anos mais tarde, pouco depois da minha saída do Flamengo, segui com o mesmo projeto nos principais clubes brasileiros. Estive com executivos de Marketing e também com suas equipes, no Inter e Grêmio em Porto Alegre, Atlético e Coritiba em Curitiba, Bahia e Vitória em Salvador, Corinthians, São Paulo, Palmeiras e Santos em São Paulo e Santos, Cruzeiro e Atlético em BH, e mais recentemente no Goiás e Vila Nova em Goiânia. Trocamos muitas ideias, fiz muitas observações, anotei tudo que me parecia importante, e até o que não parecia, mas que no futuro poderia vir a ser, e tudo isso somado me levou à algumas conclusões, mas nenhuma é definitiva, nenhuma é a fonte final da sabedoria, pois cada clube precisa se adaptar a sua realidade, região, cultura, mas esse pequeno resumo pode servir como um Norte. Uma estrutura enxuta e profissional em geral é montada da seguinte maneira Um Board, comandado pelo Presidente eleito e formado por alguns conselheiros, também eleitos, que podem ser chamados de diretores ou vice-presidentes como fazem em alguns clubes. Esses membros podem ser especialistas em determinadas áreas específicas, como Jurídico, Corporativa, Marketing. O conceito é que nesse grupo haja membros voluntários, com vivências importantes e variadas, reunindo-se em média uma vez por semana, para discutir os rumos do clube e repassar as decisões ali tomadas ao CEO. Logo abaixo do Board temos o CEO ou Diretor Geral, profissional, remunerado, responsável por executar as estratégias decididas pelo Board. A seguir a estrutura enxuta e profissional apresenta três ou quatro Diretores Executivos comandando as áreas Corporativa, Futebol, Marketing e Jurídica, sendo que esta última pode fazer parte da área Corporativa. A área Corporativa engloba basicamente TI, Infra, Administrativo-Financeiro, Patrimônio, Controladoria e o Jurídico* O Futebol é ligado a seleção, vulgo peneira, e formação da Base, Inteligência Competitiva, Área Médica e, naturalmente, o Futebol Profissional. No Marketing, por ser minha especialidade vou desmembrá-lo um pouco mais, ficam o departamento Comercial ou Negócios, responsável pela geração de receitas diretas ou presentes; o departamento de Relacionamento ou Serviços de Marketing, com foco total nas receitas indiretas ou futuras e o departamento de Comunicação, que tem por objetivo divulgar e cuidar da imagem do clube, de seus diretores, VPs, executivos, Presidente e principalmente dos jogadores, gerar conteúdo e reforçar e apoiar todas as ações do Comercial/Negócios e Relacionamento. Essa estrutura, além de ter sido inspirada nas reuniões e conversas que tive, é baseada nos conceitos de Lou Imbriano, o homem que revolucionou o New Englands Patriots, no seu livro Winning the Costumer. O Departamento Comercial ou Negócios é totalmente focado em monetizar todos os espaços e ativos do clube, tendo por base as metas de faturamento decididas pelo Board e, como limitador, trabalhar apenas com patrocinadores que estejam alinhados com o perfil e objetivos do clube. As subdivisões são Licenciamento, Patrocínios, Captação PF e PJ, Arena e Venda de Conteúdo, este gerado pelo Departamento de Comunicação. O Departamento de Relacionamento ou Serviços de Marketing é encarregado de fazer a análise de comportamento do “consumidor”, de organizar e operar os eventos e ativações, responsabilidade social, patrimônio histórico ou memória, do projeto Sócio Torcedor e por todas as ações e relações que incluam os stakeholders, incluindo aí sócios, patrocinadores, torcedores, torcidas, sócio torcedor e, principalmente, os jogadores desde a base aos profissionais. Por último, e não menos importante, o Departamento de Comunicação, onde o trabalho de apoio a todas as áreas e ao Board e geração de conteúdo, além da relação com a mídia em geral, são os objetivos principais, ficando ela dividida em Assessoria de Imprensa, Tv Clube e Redes Sociais. Na grande maioria das entidades que visitei e nas muitas conversas que tive, todos são unânimes sobre a importância de haver um setor responsável pelo Branding, que tenha por objetivo esclarecer todos no clube, desde o faxineiro e segurança até o presidente e membros eleitos, da importância do alinhamento da marca não permitindo qualquer desvio do perfil e espírito do clube, defendendo-o, não apenas materialmente como também nas relações com terceiros. Esse profissional responde diretamente ao CEO ou Diretor Geral, tendo assim autonomia para auxiliar todas as áreas quanto a compreensão da importância do Branding, sendo que a equipe de designers estaria também sob sua responsabilidade. Essa estrutura hierárquica é uma base para o funcionamento geral. Há relações laterais onde, por exemplo, o responsável pela adaptação, acompanhamento e solução de problemas do dia a dia dos jogadores – um concierge, responde não somente ao Gerente de Relações como também ao Gerente de Futebol e, evidentemente que com o crescimento do faturamento e dos projetos como Sócio Torcedor e/ou uma Arena própria com grande capacidade, as áreas podem ser desmembradas e ampliadas, criadas novas gerências e/ou diretorias, desde que com o objetivo de desenvolver novas fontes de receitas e não de encaixar amigos ou indicados buscando apoio político. No caso de clubes menores, áreas e departamentos podem ser absorvidos por outros setores e em algumas situações onde não envolva o relacionamento direto com o clube, terceirizadas. Mas essas outras relações não hierárquicas é assunto pra novo artigo. Autor Fred MourãoCoordenador do curso de MBA em Gestão e Marketing Esportivo da Trevisan Escola de Negócios, na unidade Rio de Janeiro
Strukturorganisasi terdiri atas 1. Dewan Pendiri. 2. Dewan Pengawas. 3. Dewan Pembina. 4. Dewan Pengurus. Untuk membantu melaksanakan tugas sehari-hari, Dewan Pengurus PERSIKA dapat membentuk
Kegiatan olahraga agar dapat mencapai tujuan misi yang hendak dicapai suatu klub olahraga diperlukan sebuah manajemen dan organisasi yang baik. Dalam organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai organisasi olahraga, sehingga dengan hal tersebut dapat mewujudkan suatu olahraga yang sehat, baik dan berjalan dengan lancar. Dalam suatu organisasi juga harus memperhatikan prinsisp-prinsip dalam sebuah organisasi. Unsur-unsur organisasi dalam Klub sepak bola PERSIS Solo 1 Pengurus Secara keorganisasian PERSIS Solo terorganisasi dengan baik karena sudah sesuai dengan unsur-unsur organisasi. Unsur-unsur masing. Pengurus menjadi unsur yang paling penting dalam sebuah organisasi sepak bola. Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus sebagai unsur penting organisasi dalam PERSIS Solo bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik. Pengurus ditempatkan dalam sebuat struktur organisasi dengan disesuaikan dengan bidang dan kemampuan masing-masing. Susunan pengurus hendaknya menyesuaikan kebuatuhan pada suatu organisasi. PERSIS Solo membutuhkan pengaturan pengorganisasian secara profesional, berkualitas dan berdaya guna maka diperlukan kepengurusan yang solid seperti 1 Dewan Penasehat; 2 Kepengurusan; 3 Pengurus Harian; dan 4 pengurus pleno yang terdiri dari pengurus harian ditambah dengan kepengurusan dibawahnya seperti bagian-bagian. Adapun wujud struktur organisasi dalam PERSIS Solo menurut Surat Keputusan Nomor 001 / FMR-MUSCAB PERSIS – Solo/ KPTS/I/ 2007 adalah sebagai berikut Susunan pengurus klub sepak bola PERSIS Solo dari tahun 2006 – 2011 1. Pelindung MUSPIDA KOTA SURAKARTA 2. Penasihat 1. KRH. Suhadi Darmodipura 2. KH. Ali Pono 3. Drs. Suwarno, AT 4. Bambang Slameto, 5. Hong Widodo 6. Sy. Halim Perdana A. PENGURUS HARIAN Ketua Umum FX. Hadi Rudyatmo Ketua Harian Drs. Yosca Herman Soedrajad Ketua Bidang Organisasi dan anggota AW. Budi Raharjo Ketua Bidang Pembinaan H. Abimanyu Ketua Bidang Usaha dan Promosi Budi Suharto, Wakil Sekertaris Drs. Danang Prabowo Bendahara Sumartono Hadinoto Wakil Bendahara S. Haryadi B. BAGIAN – BAGIAN Bagian Organisasi dan Anggota 1. Darmadi 2. Sapto JP. Bagian Pembinaan koordinator Drs. Waluyo, ─ Persis Senior Sukisno ─ Persis Yunior H. Abdul Hamid Jamado ─ SSB Drs. Agus Pratikno ─ Sepak Bola Wanita/Futsal Fadillah Umar, ─ Komisi Litbang 1. Prof. Drs. Mulyono B 2. Muchsin Douwes. MARS ─ Komisi Pelatih FC. Suharto ─ Komisi Disiplin 1. Ari Sumarwono 2. Rosyid Tohir ─ Komisi Keamanan 1. Sutrisna 2. Dwi Nugroho 3. Didik Budi Raharjo Bagian Wasit dan Kompetisi ─ Komisi wasit Djonet Dwiarso, SE ─ Komisi Kompetisi 1. Drs. Mahendra Wiseno 2. Chaidir Ramli Bagian Status/Alih Status Dan Transfer Pemain Abraham EWT Bagian Medis 1. dr. Willy Handoko 2. dr. Muh Eko Irawanto 3. dr. Hat Sukarmadani Bagian Marketing dan Media ─ Komisi Marketing / Usaha 1. Ir. H. Sudjadi 2. Drs. Anung Indro S, MM 3. H. Sharif Lembah 4. Sri Mulyani 5. Sudiyanto 6. Drs. Agus Pramono ─ Komisi Media 1. Mayor Haristanto 2. Dra. Ninik Widaningsih 3. Joao Widodo, Bagian Umum Koordinator TotokSupriyanto, ─ Komisi Perlengkapan 1. Irianto 2. Suhabso ─ Komisi Lapangan 1. Drs. Paulus Haryoto 2. Herry Isrianto ─ Komisi Transportasi 1. Joko Suprapto 2. Sarjono Badan Pemeriksa Keuangan BPK 1. 2. Sukirno Sekertaris Sumber Arsip Data PERSIS Solo Sejak tersusunnya pengurus klub sepak bola PERSIS Solo dari tahun 2006 – 2011 tidak banyak mengalami perubahan dalam struktur organisasinya. Berdasarkan struktur organisasi PERSIS Solo maka dapat dilihat bahwa organisasinya tersusun rapi dan dikelola secara profesional. Karena adanya kepengurusan yang dikelola secara profesional maka dalam proses perkembangannya tidak banyak mengalami kendala dalam organisasinya. Dalam organisasi rapat yang diadakan hanya pada saat adanya kompetisi internal, kompetisi liga remaja, kompetisi divisi utama dan pembahasan hal-hal terkait dengan perkembangan sepakbola. Terkait antara anggota satu dengan anggota lain sehingga sulit menentukan rapat kerja. Realitas rencana kerja terkadang tidak dilaksanakan terkendala biaya. 2 Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART PERSIS Solo Semakin banyak anggota dalam suatu organisasi akan banyak permasalahan yang muncul. Perlu mempunyai peraturan yang harus dipenuhi oleh anggotanya. Dalam PERSIS AD ART memuat ketentuan dalam disiplin organisasi. Ketentuan-ketentuan tersebut harus dipatuhi oleh setiap anggota organisasi. AD ART PERSIS Solo juga dijadikan sebagai landasan dalam Surat Keputusan, Rapat Kerja dll. 3 Rencana Kerja PERSIS Solo Program Kerja PERSIS Periode tahun 2006-2011 merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan PERSIS selama tahun 2006-2011, dalam rangka mencapai tujuan yang diamksud dengan AD ART yang melibatkan seluruh komponen organisasi yang berada dibawahnya. Pada hakikatnya program kerja merupakan program pembinaan persepakbolaan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja seluruh unsur pembinan dan prestasi PERSIS. Tentu saja dalam menjalankan pembinaan agar mencapai prestasi perlu memperhatikan hal-hal berikut a Memperjuangkan bersama secara nyata profesionalisme semua pelaku sepak bola daerah dari PERSIS hingga klub-klub lain. b Memperkuat etika berorganisasi yang ditandai tegaknya peraturan persepakbolaan yang bersifat universal. c Menjunjung tinggi azas Fair Play dan sportivitas dalam permainan sepak bola. d Memberantas berbagai bentuk suap, mafia wasit dan pengaturan skor e Memerangi narkoba sebagai musuh bangsa dan wabah berbahaya bagi persepakbolaan Arsip Data PERSIS Solo Berikut ini merupakan program kerja tahun 2006-2011 PERSIS A. Bidang Pembinaan 1. Bagian Wasit dan Kompetisi Bidang pembinaan akan merumuskan kebijakan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kompetisi antar klub. Pembinaan perwasitan akan menjadi prioritas untuk pengembangan, mengingat peran wasit sangat penting dalam kemajuan persepakbolaan. Jumlah wasit yang ada dan aktif diseluruh wilayah diinventarisasi, termasuk dengan jenjang, syarat yang harus dipenuhi serta kualitas yang dimiliki. Kursus-kursus wasit akan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan tingkatannya. Begitu juga dengan penataran wasit pada jenjang lanjutan diprioritaskan bagi pembukaan kesempatan. Bidang Sumber daya menetapkan program yang dijadikan landasan yang sesuai dengan arahan PSSI, yaitu a Menyusun standart peraturan tentang perwasitan sekaligus sosialisasinya. b Menindaklanjuti kasus-kasus perwasitan dengan koordinasi dengan bidang terkait. c Menyusun konsep baku tentang peremajaan sistem promosi wasit. 2. Bagian Pembinaan Usia Muda Menindaklanjuti kehendak untu menyiapkan generasi pemain dan tim yang tangguh, pembinaan usia dini akan menjadi prioritas perhatian utama dalam kepengurusan. Bidang pembinaan akan mendorong berbagai pihak antara lain institusi pendidikan, SSB atau diklat agar turut menggelar turnamen sepak bola yang dapat melibatkan anak-anak dan remaja. Program yang ditetapkan antara lain a Merencanakan dan melaksanakan kompetisi c Menyiapkan petugas untuk suatu kompetisi d Pengajukan konsep peraturan pertandingan e Melakukan evaluasi atas semua kegiatan kompetisi B. Bidang Organisasi dan Keanggotaan Beberapa agenda rutin bidang Organisasi adalah a Fasilitator Muscab b Pengukuhan Pengurus Cabang PERSIS dan Klub Anggota Persis c Pembinaan dan pelayanan informasi kepada anggota d Menyusun PO sesuai dengan kebutuhan organisasi Yang perlu diperhatikan oleh bidang organisasi adalah masalah status, alih status dan transfer pemain. Banyaknya kasus pemain yang timbul dalam pelaksanaan kompetisi baik yang diakibatkan pemain telah dibentuk bagian status, alih status dan transfer pemain diproyeksikan untuk lebih fokus dalam mengevaluasi, investigasi dan mengurus permasalahan-permasalahan status, alih status dan transfer pemain pada kompetisi PERSIS. Kemudian memprogramkan diantaranya merekomendasikan kepada pengurus atas interprestasi permasalahan pemain dan mengusulkan pengesahan pemain yang diturunkan pada kompetisi. C. Bidang Usaha dan Promosi Memperhatikan perkembangan sepak bola pada saat ini yang semakin pessat membawa dampak bertambahnya program-program PERSIS yang membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Kebutuhan biaya yang besar ini menuntut kerja keras dan cepat dari bidang Usaha dan Promosi. Bidang ini mengupayakan akses ke dunia usaha secara taktis dengan penggunaan media guna mengakrabkan persepakbolaan dengan publiknya. Beberapa kegiatan penyebaran informasi yang tersusun ditingkatkan diantaranya kerja sama dengan harian surat kabar dan stasiun TV sebagai media untuk meningkatkan minat dunia usaha untuk ikut b. Manajemen PERSIS Solo Manajemen PERSIS Solo yang berisikan suatu perencanaan dan pengaturan klub yaitu mengendalikan, mengorganisasi, mengkoordinasi, memerintah, dan merencanakan kegiatan yang ada maupun yang akan diselenggarakan. Manajement dibuat oleh pengurus pada setiap turnamentnya. Masa tugas manajement PERSIS Solo ditetapkan untuk satu musim kompetisi dan secara periodik akan dilakukan penilaian oleh pengurus harian PERSIS. Kegiatan yang dilakukan oleh manajement klub sepak bola PERSIS Solo meliputi beberapa bagian antara lain 1 Perencanaan planning Setelah tim manajemen dibentuk oleh pengurus. Manajemen membuat sebuah rencana kerja atau perencanaan untuk pelatih dan altetnya dalam kompetisi sepak bola yang akan diikuti. 2 Pengorganisasian Organization Manajemen membentuk sebuah tim kepelatihan dan merekrut pemain. Tim kepelatihan terdiri dari pelatih kepala, asisten pelatih teknik, asisten pelatih fisik, asisten pelatih kiper, dan bagian medis dan massase. 3 Pengarahan Direction Setelah membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet, manajemen memberikan pengarah tentang rencana kerja yang telah dibuat oleh tim manajemen, dan memberikan target prestasi yang harus dicapai oleh PERSIS Solo. 4 Pengawasan Controlling Tim manajemen melakukan pengawasan terhadap kinerja pelatih dan pemain atau atlet. 5 Komunikasi Communication Melakukan komunikasi terhadap tim kepelatihan dan atlet maupun kepada organisasi. Komunikasi dibutuhkan agar terjalin sebuah kesatuan kerjasama yang terjaga. Menurut Bapak Sapto wawancara, 11 Mei 2012 wujud fasilitas-fasilitas untuk latihan rutin termasuk stadion, fasilitas makan cathering, medik kesehatan, armada transportasi apabila pertandingan dilakukan diluar kota solo. Secara singkat alur yang dilakukan oleh Manajemen dapat dilihat pada gambar berikut ini membentuk membentuk mempertanggungjawabkan mempertanggungjawabkan Gambar 6 . Alur kerja manajemen Keterangan Berdasarkan gambar diatas alurnya bermula pada saat pengurus membentuk manajemen kemudian manajemen membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet. Manajemen memberikan pengarahan, controlling dan evaluasi terhadap tim kepelatihan yang telah dibentuk. Pada akhir turnamaen tim kepelatihan dan atlet mempertanggung jawabkan kepada manajemen. Manajemen mempertanggungjwabkan kinerjanya kepada pengurus. 3. Pelatih, Program Latihan dan Atlet Klub Sepak Bola PERSIS Solo
MetroTV News Ridwan Kamil Ditugaskan Buat Struktur Organisasi Sepak BolaMetro TV NewsINFO BOLA, Bandung: Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku siap jika harus berhadapan dengan federasi sepak bola dunia atau FIFA mewakili Tim Transisi yang dibentuk oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) pada Jumat 8 Mei Umuh Berharap Sepak Bola Dikelola Orang yang PahamInilah KoranRidwan Kamil
0% found this document useful 0 votes10K views1 pageDescriptionstruktur organisasi klubCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes10K views1 pageStruktur Organisasi Klub Sepak BolaJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
Klubsepak bola profesional di seluruh dunia membangun dan mensponsori program pelatihan khusus yang dikenal sebagai akademi atau SSB (Sekolah Sepak Bola). Mills dalam Larkin (2014:9) juga mencatat bagaimana program terstruktur seperti akademi bisa dibilang merupakan langkah terpenting dalam perjalanan seorang atlet untuk menjadi pemain
Ketua Umum Erick Thohir Wakil Ketua Umum I Zainudin Amali Wakil Ketua Umum II Ratu Tisha Destria Sekretaris Jenderal Yunus Nusi Anggota Komite Eksekutif Ahmad Riyadh Arya Mahendra Sinulingga Eko Setiawan Endri Erawan Hasnuryadi Sulaiman Juni Rahman Khairul Anwar Muhammad Pieter Tanuri Rudi Yulianto Sumardji Vivin Cahyani
.
  • klx3auc99m.pages.dev/309
  • klx3auc99m.pages.dev/716
  • klx3auc99m.pages.dev/306
  • klx3auc99m.pages.dev/187
  • klx3auc99m.pages.dev/143
  • klx3auc99m.pages.dev/632
  • klx3auc99m.pages.dev/465
  • klx3auc99m.pages.dev/618
  • klx3auc99m.pages.dev/983
  • klx3auc99m.pages.dev/189
  • klx3auc99m.pages.dev/205
  • klx3auc99m.pages.dev/311
  • klx3auc99m.pages.dev/551
  • klx3auc99m.pages.dev/120
  • klx3auc99m.pages.dev/365
  • struktur organisasi klub sepak bola