إِنَّهُكَانَ فَاحِشَةً. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55) Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini

قُلۡ يَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّي عَٰمِلٞۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ Qul yaa qawmi’maloo alaa makaanatikum innee aamilun fasawfa ta’lamoon English Translation Here you can read various translations of verse 39 Say, “O my people, work according to your position, [for] indeed, I am working; and you are going to know Yusuf AliSay “O my People! Do whatever ye can I will do my part but soon will ye know- Abul Ala MaududiTell them “My people, continue to work in your position as you will, I too will continue with my work. Soon you shall know Muhsin KhanSay O Muhammad SAW “O My people! Work according to your way, I am working according to my way. Then you will come to know, PickthallSay O my people! Act in your manner. Lo! I too am acting. Thus ye will come to know Dr. GhaliSay, This is addressed to the Ptophet “O my people, behave Literally do according to your situation; surely I am behaving according to my situation; then eventually you will know. Abdel HaleemSay, My people, do whatever is in your power- and so will I. You will find out Muhammad Junagarhiکہہ دیجیئے کہ اے میری قوم! تم اپنی جگہ پر عمل کیے جاؤ میں بھی عمل کر رہا ہوں، ابھی ابھی تم جان لوگے Quran 39 Verse 39 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Zumar ayat 39, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 3939 Tell them “My people, continue to work in your position as you will, I too will continue with my work.[58] Soon you shall know 58. That is, you may go on doing what you can in order to harm me and do not give me any respite. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Az-Zumar verse 39 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Zumar ayat 36 which provides the complete commentary from verse 36 through 40. Quick navigation links SuratAz-Zumar ayat 61 “Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab (neraka dan tidak pula) mereka berduka cita”.(Q.S. Az-Zumar [39]:61) HomeQuranArti Perkata Surat Az Zumar Ayat 39 Bahasa Indonesia dan InggrisSurat Az Zumar Ayat 39 Bahasa Indonesia dan InggrisPostingan kali ini akan mengutip salah satu ayat yakni tepatnya Surat Az Zumar Ayat 39 dimana kami akan memuatnya dalam tulisan arab dan latin serta dilengkapi dengan terjemahan dan arti perkata dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Sebagai informasi saja bahwa surat az zumar sendiri merupakan surat dengan urutan ke 39 dalam daftar nama-nama surat dalam al-Quran yang terdiri dari 75 juga bisa Download Teks Bacaan Surat Yasin Latin Saja Yang bisa sobat temukan pada postingan ini adalah kutipan ayat tersebut lengkap dalam teks arab dan latin serta artinya perkata dalam dua bahasa, yakni Indonesia dan Inggris Teks Arabقُلۡ يَٰقَوۡمِ ٱعۡمَلُواْ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمۡ إِنِّي عَٰمِلٞۖ فَسَوۡفَ تَعۡلَمُونَ ٣٩Teks Latinqul yā qaumi’malụ alā makānatikum innī āmil, fa saufa ta’lamụnBahasa Indonesiaٱعۡمَلُواْيَٰقَوۡمِقُلۡbekerjalah kamuwahai kaumkukatakanlahإِنِّيمَكَانَتِكُمۡعَلَىٰsesungguhnya Akukeadaan / kemampuanmuatasتَعۡلَمُونَفَسَوۡفَعَٰمِلٞۖkalian mengetahuimaka kelakorang yang bekerja39. Katakanlah “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja pula, maka kelak kamu akan mengetahui,Bahasa Inggris ٱعۡمَلُواْيَٰقَوۡمِقُلۡWorkO my people!say,إِنِّيمَكَانَتِكُمۡعَلَىٰIndeed, I amyour position,according toتَعۡلَمُونَفَسَوۡفَعَٰمِلٞۖyou will knowthen soonworking;39. Say, “O my people, work according to your position, [for] indeed, I am working; and you are going to know Isi Kandungan AyatPada dasarnya, ayat ini merupakan bentuk ancaman bagi mereka yang ingkar dan mendustakan kebenaran Tuhan. Rasulullah SAW menegaskan dengan perkataan “tetaplah kalian bersikap ingkar dan mendustakan” dan aku pun akan tetap senantiasa melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh oleh Tuhanku kepadaku. Dan pada akhirnya, kelak, akan diketahui siapa diantara Rasulullah SAW dan orang kafir yang akan mendapatkan azab abadi yang tiada kutipan bacaan surat az zumar ayat 39 lengkap dalam teks arab dan latin serta terjemahannya menggunakan dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan inggris, juga dilengkapi dengan artinya perkata dalam dua bahasa pula. Semoga bermanfaat. AlQuran. Data Surat; Data Juz; Data Ayat; Data Kata; Data Kata (Arab Gundul) Data Akar Kata; Data Jenis Kata; Data Tanda Baca; Glosarium; Donasi. Kebutuhan Alokasi Dana; Donasi yang Telah Diterima; Testimoni; Kontak; Tentang 39:40 Surat Az قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌ ۚفَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ39. Katakanlah Muhammad, “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat demikian. Kelak kamu akan mengetahui, Kaligrafisurat az zumar ayat 39. surat az zumar ayat 53 tafsirq . arti surah az zumar 39 ayat 53 Simak juga kaligrafi tentang zumar serta ulang lagi materi quran surat az zumar ayat 53 dan artinya Katakanlah Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah Az-Zumar. Qs 39 3 Informasi Arti Rombongan-rombongan Jumlah ayat 75 Surat ke 39 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ تَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ tanzīlul-kitābi minallāhil-azīzil-ḥakīmKitab Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Mahabijaksana. اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗinnā anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi fa’budillāha mukhliṣal lahud-dīnSesungguhnya Kami menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُ ۗوَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۘ مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَآ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰىۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ەۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ كٰذِبٌ كَفَّارٌalā lillāhid-dīnul-khāliṣ, wallażīnattakhażụ min dụnihī auliyā`, mā na’buduhum illā liyuqarribụnā ilallāhi zulfā, innallāha yaḥkumu bainahum fī mā hum fīhi yakhtalifụn, innallāha lā yahdī man huwa kāżibung kaffārIngatlah! Hanya milik Allah agama yang murni dari syirik. Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia berkata, “Kami tidak menyembah mereka melainkan berharap agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar. لَوْ اَرَادَ اللّٰهُ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا لَّاصْطَفٰى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۙ سُبْحٰنَهٗ ۗهُوَ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُlau arādallāhu ay yattakhiża waladal laṣṭafā mimmā yakhluqu mā yasyā`u sub-ḥānah, huwallāhul-wāḥidul-qahhārSekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang Dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya. Mahasuci Dia. Dialah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa. خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۚ يُكَوِّرُ الَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اَلَا هُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُkhalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, yukawwirul-laila alan-nahāri wa yukawwirun-nahāra alal-laili wa sakhkharasy-syamsa wal-qamar, kulluy yajrī li`ajalim musammā, alā huwal-azīzul-gaffārDia menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun. خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَاَنْزَلَ لَكُمْ مِّنَ الْاَنْعَامِ ثَمٰنِيَةَ اَزْوَاجٍ ۗ يَخْلُقُكُمْ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ خَلْقًا مِّنْۢ بَعْدِ خَلْقٍ فِيْ ظُلُمٰتٍ ثَلٰثٍۗ ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ فَاَنّٰى تُصْرَفُوْنَkhalaqakum min nafsiw wāḥidatin ṡumma ja’ala min-hā zaujahā wa anzala lakum minal-an’āmi ṡamāniyata azwāj, yakhluqukum fī buṭụni ummahātikum khalqam mim ba’di khalqin fī ẓulumātin ṡalāṡ, żālikumullāhu rabbukum lahul-mulk, lā ilāha illā huw, fa annā tuṣrafụnDia menciptakan kamu dari diri yang satu Adam kemudian darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat dipalingkan? اِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ ۗوَلَا يَرْضٰى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَۚ وَاِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۗ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِin takfurụ fa innallāha ganiyyun angkum, wa lā yarḍā li’ibādihil-kufr, wa in tasykurụ yarḍahu lakum, wa lā taziru wāziratuw wizra ukhrā, ṡumma ilā rabbikum marji’ukum fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn, innahụ alīmum biżātiṣ-ṣudụrJika kamu kafir ketahuilah maka sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu dan Dia tidak meridai kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridai kesyukuranmu itu. Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dadamu. وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ مُنِيْبًا اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَا خَوَّلَهٗ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُوْٓا اِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلّٰهِ اَنْدَادًا لِّيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيْلًا ۖاِنَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّارِwa iżā massal-insāna ḍurrun da’ā rabbahụ munīban ilaihi ṡumma iżā khawwalahụ ni’matam min-hu nasiya mā kāna yad’ū ilaihi ming qablu wa ja’ala lillāhi andādal liyuḍilla an sabīlih, qul tamatta’ bikufrika qalīlan innaka min aṣ-ḥābin-nārDan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon pertolongan kepada Tuhannya dengan kembali taat kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya dia lupa akan bencana yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan manusia dari jalan-Nya. Katakanlah, “Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh, kamu termasuk penghuni neraka.” اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِam man huwa qānitun ānā`al-laili sājidaw wa qā`imay yaḥżarul-ākhirata wa yarjụ raḥmata rabbih, qul hal yastawillażīna ya’lamụna wallażīna lā ya’lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albābApakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran. قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ qul yā ibādillażīna āmanuttaqụ rabbakum, lillażīna aḥsanụ fī hāżihid-dun-yā ḥasanah, wa arḍullāhi wāsi’ah, innamā yuwaffaṣ-ṣābirụna ajrahum bigairi ḥisābKatakanlah Muhammad, “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَqul innī umirtu an a’budallāha mukhliṣal lahud-dīnKatakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama. وَاُمِرْتُ لِاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَwa umirtu li`an akụna awwalal-muslimīnDan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.” قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍqul innī akhāfu in aṣaitu rabbī ażāba yaumin aẓīmKatakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.” قُلِ اللّٰهَ اَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهٗ دِيْنِيْۚqulillāha a’budu mukhliṣal lahụ dīnīKatakanlah, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku.” فَاعْبُدُوْا مَا شِئْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖۗ قُلْ اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَاَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اَلَا ذٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِيْنُfa’budụ mā syi`tum min dụnih, qul innal-khāsirīnallażīna khasirū anfusahum wa ahlīhim yaumal-qiyāmah, alā żālika huwal-khusrānul-mubīnMaka sembahlah selain Dia sesukamu! wahai orang-orang musyrik. Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat.” Ingatlah! Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. لَهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِّنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ۗذٰلِكَ يُخَوِّفُ اللّٰهُ بِهٖ عِبَادَهٗ ۗيٰعِبَادِ فَاتَّقُوْنِlahum min fauqihim ẓulalum minan-nāri wa min taḥtihim ẓulal, żālika yukhawwifullāhu bihī ibādah, yā ibādi fattaqụnDi atas mereka ada lapisan-lapisan dari api dan di bawahnya juga ada lapisan-lapisan yang disediakan bagi mereka. Demikianlah Allah mengancam hamba-hamba-Nya dengan azab itu. “Wahai hamba-hamba-Ku, maka bertakwalah kepada-Ku.” وَالَّذِيْنَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوْتَ اَنْ يَّعْبُدُوْهَا وَاَنَابُوْٓا اِلَى اللّٰهِ لَهُمُ الْبُشْرٰىۚ فَبَشِّرْ عِبَادِۙwallażīnajtanabuṭ-ṭāgụta ay ya’budụhā wa anābū ilallāhi lahumul-busyrā, fa basysyir ibādDan orang-orang yang menjauhi tagut yaitu tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, mereka pantas mendapat berita gembira; sebab itu sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِallażīna yastami’ụnal-qaula fa yattabi’ụna aḥsanah, ulā`ikallażīna hadāhumullāhu wa ulā`ika hum ulul-albābyaitu mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat. اَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِۗ اَفَاَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِى النَّارِ ۚa fa man ḥaqqa alaihi kalimatul-ażāb, a fa anta tungqiżu man fin-nārMaka apakah engkau hendak mengubah nasib orang-orang yang telah dipastikan mendapat azab? Apakah engkau Muhammad akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka? لٰكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِّنْ فَوْقِهَا غُرَفٌ مَّبْنِيَّةٌ ۙتَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ەۗ وَعْدَ اللّٰهِ ۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ الْمِيْعَادَlākinillażīnattaqau rabbahum lahum gurafum min fauqihā gurafum mabniyyatun tajrī min taḥtihal-an-hār, wa’dallāh, lā yukhlifullāhul-mī’ādTetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka mendapat kamar-kamar di surga, di atasnya terdapat pula kamar-kamar yang dibangun bertingkat-tingkat, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Itulah janji Allah. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya. اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَلَكَهٗ يَنَابِيْعَ فِى الْاَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهٖ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهٗ حُطَامًا ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِ a lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa salakahụ yanābī’a fil-arḍi ṡumma yukhriju bihī zar’am mukhtalifan alwānuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yaj’aluhụ huṭāmā, inna fī żālika lażikrā li`ulil-albābApakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat. اَفَمَنْ شَرَحَ اللّٰهُ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ فَهُوَ عَلٰى نُوْرٍ مِّنْ رَّبِّهٖ ۗفَوَيْلٌ لِّلْقٰسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ مِّنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍa fa man syaraḥallāhu ṣadrahụ lil-islāmi fa huwa alā nụrim mir rabbih, fa wailul lil-qāsiyati qulụbuhum min żikrillāh, ulā`ika fī ḍalālim mubīnMaka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya sama dengan orang yang hatinya membatu? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ۚ ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍallāhu nazzala aḥsanal-ḥadīṡi kitābam mutasyābiham maṡāniya taqsya’irru min-hu julụdullażīna yakhsyauna rabbahum, ṡumma talīnu julụduhum wa qulụbuhum ilā żikrillāh, żālika hudallāhi yahdī bihī may yasyā`, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hādAllah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur’an yang serupa ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk. اَفَمَنْ يَّتَّقِيْ بِوَجْهِهٖ سُوْۤءَ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗوَقِيْلَ لِلظّٰلِمِيْنَ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْسِبُوْنَa fa may yattaqī biwaj-hihī sū`al-ażābi yaumal-qiyāmah, wa qīla liẓ-ẓālimīna żụqụ mā kuntum taksibụnMaka apakah orang-orang yang melindungi wajahnya menghindari azab yang buruk pada hari Kiamat sama dengan orang mukmin yang tidak kena azab? Dan dikatakan kepada orang-orang yang zalim, “Rasakanlah olehmu balasan apa yang telah kamu kerjakan.” كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَاَتٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُوْنَkażżaballażīna ming qablihim fa atāhumul-ażābu min ḥaiṡu lā yasy’urụnOrang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasul, maka datanglah kepada mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka. فَاَذَاقَهُمُ اللّٰهُ الْخِزْيَ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُ ۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَfa ażāqahumullāhul-khizya fil-ḥayātid-dun-yā, wa la’ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya’lamụnMaka Allah menimpakan kepada mereka kehinaan pada kehidupan dunia. Dan sungguh, azab akhirat lebih besar, kalau saja mereka mengetahui. وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَۚwa laqad darabnā lin-nāsi fī hāżal-qur`āni ming kulli maṡalil la’allahum yatażakkarụnDan sungguh, telah Kami buatkan dalam Al-Qur’an ini segala macam perumpamaan bagi manusia agar mereka dapat pelajaran. قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِيْ عِوَجٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَqur`ānan arabiyyan gaira żī iwajil la’allahum yattaqụnYaitu Al-Qur’an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan di dalamnya agar mereka bertakwa. ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا رَّجُلًا فِيْهِ شُرَكَاۤءُ مُتَشَاكِسُوْنَ وَرَجُلًا سَلَمًا لِّرَجُلٍ هَلْ يَسْتَوِيٰنِ مَثَلًا ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ۗبَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَḍaraballāhu maṡalar rajulan fīhi syurakā`u mutasyākisụna wa rajulan salamal lirajulin hal yastawiyāni maṡalā, al-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya’lamụnAllah membuat perumpamaan yaitu seorang laki-laki hamba sahaya yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan, dan seorang hamba sahaya yang menjadi milik penuh dari seorang saja. Adakah kedua hamba sahaya itu sama keadaannya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. اِنَّكَ مَيِّتٌ وَّاِنَّهُمْ مَّيِّتُوْنَ ۖinnaka mayyituw wa innahum mayyitụnSesungguhnya engkau Muhammad akan mati dan mereka akan mati pula. ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُوْنَ ۔ṡumma innakum yaumal-qiyāmati inda rabbikum takhtaṣimụnKemudian sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu. ۞ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَبَ عَلَى اللّٰهِ وَكَذَّبَ بِالصِّدْقِ اِذْ جَاۤءَهٗۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكٰفِرِيْنَ fa man aẓlamu mim mang każaba alallāhi wa każżaba biṣ-ṣidqi iż jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīnMaka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan terhadap Allah dan mendustakan kebenaran yang datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir? وَالَّذِيْ جَاۤءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَwallażī jā`a biṣ-ṣidqi wa ṣaddaqa bihī ulā`ika humul-muttaqụnDan orang yang membawa kebenaran Muhammad dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa. لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗ ذٰلِكَ جَزٰۤؤُا الْمُحْسِنِيْنَۚlahum mā yasyā`ụna inda rabbihim, żālika jazā`ul-muḥsinīnMereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhannya. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang berbuat baik, لِيُكَفِّرَ اللّٰهُ عَنْهُمْ اَسْوَاَ الَّذِيْ عَمِلُوْا وَيَجْزِيَهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ الَّذِيْ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَliyukaffirallāhu an-hum aswa`allażī amilụ wa yajziyahum ajrahum bi-aḥsanillażī kānụ ya’malụnagar Allah menghapus perbuatan mereka yang paling buruk yang pernah mereka lakukan dan memberi pahala kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang mereka kerjakan. اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَافٍ عَبْدَهٗۗ وَيُخَوِّفُوْنَكَ بِالَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍۚa laisallāhu bikāfin abdah, wa yukhawwifụnaka billażīna min dụnih, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hādBukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya? Mereka menakut-nakutimu dengan sesembahan yang selain Dia. Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. وَمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّضِلٍّ ۗ اَلَيْسَ اللّٰهُ بِعَزِيْزٍ ذِى انْتِقَامٍwa may yahdillāhu fa mā lahụ mim muḍill, a laisallāhu bi’azīzin żintiqāmDan barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Mahaperkasa dan mempunyai kekuasaan untuk menghukum? وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۗ قُلْ اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ اَرَادَنِيَ اللّٰهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كٰشِفٰتُ ضُرِّهٖٓ اَوْ اَرَادَنِيْ بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكٰتُ رَحْمَتِهٖۗ قُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ ۗعَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُوْنَ wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqụlunnallāh, qul a fa ra`aitum mā tad’ụna min dụnillāhi in arādaniyallāhu biḍurrin hal hunna kāsyifātu ḍurrihī au arādanī biraḥmatin hal hunna mumsikātu raḥmatih, qul ḥasbiyallāh, alaihi yatawakkalul-mutawakkilụnDan sungguh, jika engkau tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Niscaya mereka menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Kalau begitu tahukah kamu tentang apa yang kamu sembah selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan bencana kepadaku, apakah mereka mampu menghilangkan bencana itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat mencegah rahmat-Nya?” Katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku. Kepada-Nyalah orang-orang yang bertawakal berserah diri.” قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌ ۚفَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙqul yā qaumi’malụ alā makānatikum innī āmil, fa saufa ta’lamụnKatakanlah Muhammad, “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat demikian. Kelak kamu akan mengetahui, مَنْ يَّأْتِيْهِ عَذَابٌ يُّخْزِيْهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيْمٌmay ya`tīhi ażābuy yukhzīhi wa yaḥillu alaihi ażābum muqīmsiapa yang mendapat siksa yang menghinakan dan kepadanya ditimpakan azab yang kekal.” اِنَّآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ لِلنَّاسِ بِالْحَقِّۚ فَمَنِ اهْتَدٰى فَلِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚوَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍinnā anzalnā alaikal-kitāba lin-nāsi bil-ḥaqq, fa manihtadā fa linafsih, wa man ḍalla fa innamā yaḍillu alaihā, wa mā anta alaihim biwakīlSungguh, Kami menurunkan kepadamu Kitab Al-Qur’an dengan membawa kebenaran untuk manusia; barangsiapa mendapat petunjuk maka petunjuk itu untuk dirinya sendiri, dan siapa sesat maka sesungguhnya kesesatan itu untuk dirinya sendiri, dan engkau bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka. اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَallāhu yatawaffal-anfusa ḥīna mautihā wallatī lam tamut fī manāmihā, fa yumsikullatī qaḍā alaihal-mauta wa yursilul-ukhrā ilā ajalim musammā, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụnAllah memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ شُفَعَاۤءَۗ قُلْ اَوَلَوْ كَانُوْا لَا يَمْلِكُوْنَ شَيْـًٔا وَّلَا يَعْقِلُوْنَ amittakhażụ min dụnillāhi syufa’ā`, qul a walau kānụ lā yamlikụna syai`aw wa lā ya’qilụnAtaukah mereka mengambil penolong selain Allah. Katakanlah, “Apakah kamu mengambilnya juga meskipun mereka tidak memiliki sesuatu apa pun dan tidak mengerti?” قُلْ لِّلّٰهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيْعًا ۗ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَqul lillahisy-syafā’atu jamī’ā, lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, ṡumma ilaihi turja’ụnKatakanlah, “Pertolongan itu hanya milik Allah semuanya. Dia memiliki kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan.” وَاِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَحْدَهُ اشْمَـَٔزَّتْ قُلُوْبُ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِۚ وَاِذَا ذُكِرَ الَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَwa iżā żukirallāhu waḥdahusyma`azzat qulụbullażīna lā yu`minụna bil-ākhirah, wa iżā żukirallażīna min dụnihī iżā hum yastabsyirụnDan apabila yang disebut hanya nama Allah, kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat. Namun apabila nama-nama sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka menjadi bergembira. قُلِ اللهم فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ عٰلِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْ مَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَqulillāhumma fāṭiras-samāwāti wal-arḍi ālimal-gaibi wasy-syahādati anta taḥkumu baina ibādika fī mā kānụ fīhi yakhtalifụnKatakanlah, “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.” وَلَوْ اَنَّ لِلَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لَافْتَدَوْا بِهٖ مِنْ سُوْۤءِ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ وَبَدَا لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ مَا لَمْ يَكُوْنُوْا يَحْتَسِبُوْنَwalau anna lillażīna ẓalamụ mā fil-arḍi jamī’aw wa miṡlahụ ma’ahụ laftadau bihī min sū`il-ażābi yaumal-qiyāmah, wa badā lahum minallāhi mā lam yakụnụ yaḥtasibụnDan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai segala apa yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari azab yang buruk pada hari Kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang dahulu tidak pernah mereka perkirakan. وَبَدَا لَهُمْ سَيِّاٰتُ مَا كَسَبُوْا وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَwa badā lahum sayyi`ātu mā kasabụ wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụnDan jelaslah bagi mereka kejahatan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka diliputi oleh apa yang dahulu mereka selalu memperolok-olokkannya. فَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَانَاۖ ثُمَّ اِذَا خَوَّلْنٰهُ نِعْمَةً مِّنَّاۙ قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ ۗبَلْ هِيَ فِتْنَةٌ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَfa iżā massal-insāna ḍurrun da’ānā ṡumma iżā khawwalnāhu ni’matam minnā qāla innamā ụtītuhụ alā ilm, bal hiya fitnatuw wa lākinna akṡarahum lā ya’lamụnMaka apabila manusia ditimpa bencana dia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya dia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. قَدْ قَالَهَا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَمَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَqad qālahallażīna ming qablihim fa mā agnā an-hum mā kānụ yaksibụnSungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mengatakan hal itu, maka tidak berguna lagi bagi mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. فَاَصَابَهُمْ سَيِّاٰتُ مَا كَسَبُوْا ۗوَالَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْ هٰٓؤُلَاۤءِ سَيُصِيْبُهُمْ سَيِّاٰتُ مَا كَسَبُوْا ۙوَمَا هُمْ بِمُعْجِزِيْنَfa aṣābahum sayyi`ātu mā kasabụ, wallażīna ẓalamụ min hā`ulā`i sayuṣībuhum sayyi`ātu mā kasabụ wa mā hum bimu’jizīnLalu mereka ditimpa bencana dari akibat buruk apa yang mereka perbuat. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka juga akan ditimpa bencana dari akibat buruk apa yang mereka kerjakan dan mereka tidak dapat melepaskan diri. اَوَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَa wa lam ya’lamū annallāha yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụnDan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. ۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُqul yā ibādiyallażīna asrafụ alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī’ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīmKatakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. وَاَنِيْبُوْٓا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَwa anībū ilā rabbikum wa aslimụ lahụ ming qabli ay ya`tiyakumul-ażābu ṡumma lā tunṣarụnDan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong. وَاتَّبِعُوْٓا اَحْسَنَ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَّاَنْتُمْ لَا تَشْعُرُوْنَ ۙ wattabi’ū aḥsana mā unzila ilaikum mir rabbikum ming qabli ay ya`tiyakumul-ażābu bagtataw wa antum lā tasy’urụnDan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu Al-Qur’an dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadarinya, اَنْ تَقُوْلَ نَفْسٌ يّٰحَسْرَتٰى عَلٰى مَا فَرَّطْتُّ فِيْ جَنْۢبِ اللّٰهِ وَاِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِيْنَۙ an taqụla nafsuy yā ḥasratā alā mā farrattu fī jambillāhi wa ing kuntu laminas-sākhirīnagar jangan ada orang yang mengatakan, Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan agama Allah,’ اَوْ تَقُوْلَ لَوْ اَنَّ اللّٰهَ هَدٰىنِيْ لَكُنْتُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ ۙau taqụla lau annallāha hadānī lakuntu minal-muttaqīnatau agar jangan ada yang berkata, Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa,’ اَوْ تَقُوْلَ حِيْنَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ اَنَّ لِيْ كَرَّةً فَاَكُوْنَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَau taqụla ḥīna taral-ażāba lau anna lī karratan fa akụna minal-muḥsinīnatau agar jangan ada yang berkata ketika melihat azab, Sekiranya aku dapat kembali ke dunia, tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik.’ بَلٰى قَدْ جَاۤءَتْكَ اٰيٰتِيْ فَكَذَّبْتَ بِهَا وَاسْتَكْبَرْتَ وَكُنْتَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَbalā qad jā`atka āyātī fa każżabta bihā wastakbarta wa kunta minal-kāfirīnSungguh, sebenarnya keterangan-keterangan-Ku telah datang kepadamu, tetapi kamu mendustakannya, malah kamu menyombongkan diri dan termasuk orang kafir.” وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ تَرَى الَّذِيْنَ كَذَبُوْا عَلَى اللّٰهِ وُجُوْهُهُمْ مُّسْوَدَّةٌ ۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْمُتَكَبِّرِيْنَwa yaumal-qiyāmati tarallażīna każabụ alallāhi wujụhuhum muswaddah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-mutakabbirīnDan pada hari Kiamat engkau akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, wajahnya menghitam. Bukankah neraka Jahanam itu tempat tinggal bagi orang yang menyombongkan diri? وَيُنَجِّى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْۖ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوْۤءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَwa yunajjillāhullażīnattaqau bimafāzatihim lā yamassuhumus-sū`u wa lā hum yaḥzanụnDan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka. Mereka tidak disentuh oleh azab dan tidak bersedih hati. اَللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۙوَّهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌallāhu khāliqu kulli syai`iw wa huwa alā kulli syai`iw wakīlAllah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu. لَهٗ مَقَالِيْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ lahụ maqālīdus-samāwāti wal-arḍ, wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi ulā`ika humul-khāsirụnMilik-Nyalah kunci-kunci perbenda-haraan langit dan bumi. Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, mereka itulah orang yang rugi. قُلْ اَفَغَيْرَ اللّٰهِ تَأْمُرُوْۤنِّيْٓ اَعْبُدُ اَيُّهَا الْجٰهِلُوْنَqul a fa gairallāhi ta`murūnnī a’budu ayyuhal-jāhilụnKatakanlah Muhammad, “Apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, wahai orang-orang yang bodoh?” وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَwa laqad ụḥiya ilaika wa ilallażīna ming qablik, la`in asyrakta layaḥbaṭanna amaluka wa latakụnanna minal-khāsirīnDan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan Allah, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi. بَلِ اللّٰهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِّنَ الشّٰكِرِيْنَbalillāha fa’bud wa kum minasy-syākirīnKarena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang yang bersyukur.” وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖۖ وَالْاَرْضُ جَمِيْعًا قَبْضَتُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَالسَّمٰوٰتُ مَطْوِيّٰتٌۢ بِيَمِيْنِهٖ ۗسُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَwa mā qadarullāha ḥaqqa qadrihī wal-arḍu jamī’ang qabḍatuhụ yaumal-qiyāmati was-samāwātu maṭwiyyātum biyamīnih, sub-ḥānahụ wa ta’ālā ammā yusyrikụnDan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَwa nufikha fiṣ-ṣụri fa ṣa’iqa man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, ṡumma nufikha fīhi ukhrā fa iżā hum qiyāmuy yanẓurụnDan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua makhluk yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi sangkakala itu maka seketika itu mereka bangun dari kuburnya menunggu keputusan Allah. وَاَشْرَقَتِ الْاَرْضُ بِنُوْرِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتٰبُ وَجِايْۤءَ بِالنَّبِيّٖنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَwa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi’al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụnDan bumi padang Mahsyar menjadi terang benderang dengan cahaya keadilan Tuhannya; dan buku-buku perhitungan perbuatan mereka diberikan kepada masing-masing, nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan. وَوُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ وَهُوَ اَعْلَمُ بِمَا يَفْعَلُوْنَ wa wuffiyat kullu nafsim mā amilat wa huwa a’lamu bimā yaf’alụnDan kepada setiap jiwa diberi balasan dengan sempurna sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya dan Dia lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan. وَسِيْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا فُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَتْلُوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَا ۗقَالُوْا بَلٰى وَلٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكٰفِرِيْنَwa sīqallażīna kafarū ilā jahannama zumarā, ḥattā iżā jā`ụhā futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā a lam ya`tikum rusulum mingkum yatlụna alaikum āyāti rabbikum wa yunżirụnakum liqā`a yaumikum hāżā, qālụ balā wa lākin ḥaqqat kalimatul-ażābi alal-kāfirīnOrang-orang yang kafir digiring ke neraka Jahanam secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya neraka pintu-pintunya dibukakan dan penjaga-penjaga berkata kepada mereka, “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul dari kalangan kamu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan harimu ini?” Mereka menjawab, “Benar, ada,” tetapi ketetapan azab pasti berlaku terhadap orang-orang kafir. قِيْلَ ادْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَqīladkhulū abwāba jahannama khālidīna fīhā, fa bi`sa maṡwal-mutakabbirīnDikatakan kepada mereka, “Masukilah pintu-pintu neraka Jahanam itu, kamu kekal di dalamnya.” Maka neraka Jahanam itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang menyombongkan diri. وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَwa sīqallażīnattaqau rabbahum ilal-jannati zumarā, ḥattā iżā jā`ụhā wa futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā salāmun alaikum ṭibtum fadkhulụhā khālidīnDan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya surga dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan dilimpahkan atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.” وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ صَدَقَنَا وَعْدَهٗ وَاَوْرَثَنَا الْاَرْضَ نَتَبَوَّاُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاۤءُ ۚفَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَwa qālul-ḥamdu lillāhillażī ṣadaqanā wa’dahụ wa auraṡanal-arḍa natabawwa`u minal-jannati ḥaiṡu nasyā`, fa ni’ma ajrul-āmilīnDan mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini kepada kami sedang kami diperkenankan menempati surga di mana saja yang kami kehendaki.” Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal. وَتَرَى الْمَلٰۤىِٕكَةَ حَاۤفِّيْنَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْۚ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَقِيْلَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَwa taral-malā`ikata ḥāffīna min ḥaulil-arsyi yusabbiḥụna biḥamdi rabbihim, wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa qīlal-ḥamdu lillāhi rabbil-ālamīnDan engkau Muhammad akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling Arsy, bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka hamba-hamba Allah secara adil dan dikatakan, “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” Padakesempatan yang berbahagia ini kita akan bahas analisis hukum tajwid Al-Quran Surat An-Najm ayat 39-42 lengkap dengan penjelasan latin dan artinya. Dengan menguasai ilmu ini maka bacaan Al-Quran seseorang akan baik. Surat ini adalah surat ke-53 di dalam Al-Quran. An-Najm memiliki arti bintang. Untuk menganalisa secara lebih jauh tentang Surat Az Zumar ayat 53 adalah ayat yang menunjukkan luasnya ampunan Allah dan mengajarkan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Berikut ini terjemah per kata dan isi kandungannya. قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Qul yaa ibaadiyal ladziina asrofuu alaa anfusihim laa taqnathuu mir rohmatillaah. Innallooha yaghfirudz dzunuuba jamii’aa. Innahuu huwal ghofuurur rohiim Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Az Zumar 53 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat Az Zumar ayat 53 katakanlahقُلْWahaiيَاhamba-hambaKuعِبَادِيَorang-orang yangالَّذِينَmereka melampaui batasأَسْرَفُواatasعَلَىٰdiri mereka sendiriأَنْفُسِهِمْjanganلَاkalian berputus asaتَقْنَطُواdariمِنْrahmatرَحْمَةِAllahاللَّهِ sesungguhnyaإِنَّAllahاللَّهَDia Mengampuniيَغْفِرُdosa-dosaالذُّنُوبَseluruhnyaجَمِيعًا sesungguhnya DiaإِنَّهُDiaهُوَMaha PengampunالْغَفُورُMaha Penyayangالرَّحِيمُ Baca juga Surat Ar Rahman Ayat 33 Terjemah Per Kata Isi Kandungan Surat Az Zumar Ayat 53 Berikut ini isi kandungan surat Az Zumar Ayat 53 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat Az Zumar Ayat 53. 1. Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat sayang kepada hamba-hambaNya. Meskipun mereka berbuat dosa dan melampaui batas, Allah tetap memanggil mereka dengan lembut; yaa ibaadii. 2. Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang berputus asa. Betapapun banyaknya dosa, seseorang tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Sebab pintu rahmat dan pintu taubat senantiasa terbuka. 3. Surat Az Zumar ayat 53 ini menyeru kepada harapan dan sikap optimis terhadap ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. 4. Ampunan Allah sangat luas. Allah mengampuni semua dosa asalkan pelakunya bertaubat dan sungguh-sungguh kembali kepadaNya. 5. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dia mengampuni dosa hamba yang bertaubat kepadaNya dan Dia menyayangi hamba-hambaNya yang beriman. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat Az Zumar Ayat 53. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat Az Zumar Ayat 53. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah] Kumpulangambar tentang arti perkata surat az zumar ayat 53, klik untuk melihat koleksi gambar lain di kibrispdr.org. Teks latin surat az zumar ayat 53 : Dan merupakan surat ke 39 dari al quran yang terdiri atas 75 ayat. Teks bacaan surat / surah az zumar arab, latin indonesia dan terjemahan / artinya. Teks Arab, Latin, Terjemah Bahasa Indonesia dan Inggris, Tafsir dan Mufradat / Arti Perkata Surat Az-Zumar Ayat 39Hallo adik-adik sekalian, Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat selalu. Pada kesempatan kali ini kakak akan menyampaikan kutipan ayat ke 39 dari Surat Az-Zumar lengkap dengan terjemah, arti perkata dan juga tafsir dari berbagai Az-Zumar sendiri merupakan surat ke 39 yang mana ayat 1-31 terdapat pada Juz 23 dan ayat 32-75 terdapat pada Juz 24. Tergolong Surat Makkiyah dengan jumlah ayat sebanyak 75 Juga Arti Perkata Surat Az-Zumar Ayat 53 + Teks Arab, Latin, Terjemah & TafsirBerikut ini Teks Arab, Latin, Terjemah Bahasa Indonesia dan Inggris, Tafsir dan Mufradat / Arti Perkata Surat Az- Zumar Ayat 39قُلْ يَٰقَوْمِ ٱعْمَلُوا۟ عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّى عَٰمِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَQul yā qaumi’malụ alā makānatikum innī āmil, fa saufa ta’lamụnTerjemah Surat Az- Zumar Ayat 39Bahasa IndonesiaKatakanlah “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja pula, maka kelak kamu akan mengetahuiBahasa InggrisSay, ˹O Prophet,˺ “O my people! Persist in your ways, for I ˹too˺ will persist in mine. You will soon come to knowArti Perkata Surat Az- Zumar Ayat 39Download Arti Perkata Lengkap OfflineBacaanArtiقُلْkatakanlahيَٰقَوْمِhai kaumkuٱعْمَلُوا۟bekerjalah kalianعَلَىٰatas/terhadapمَكَانَتِكُمْtempatmuإِنِّىsesungguhnya akuعَٰمِلٌia[lk] yang membuatفَسَوْفَmaka kelakتَعْلَمُونَmengetahuiDownload Arti Perkata Lengkap OfflineTafsir Surat Az- Zumar Ayat 39Tafsir Kemenag RISetelah Rasulullah saw mengemukakan argumen yang tidak dapat dibantah lagi oleh kaum musyrikin, Allah memerintahkan beliau supaya menyampaikan ancaman dengan berkata, “Hai kaumku, berbuatlah sesuai dengan anggapanmu, bahwa kamu mempunyai kekuatan dan keterampilan, dan peraslah keringatmu dalam membuat makar dan tipu dayamu, karena aku pun berbuat pula dalam mengokohkan dan menyiarkan agamaku, nanti kamu akan mengetahui, siapakah di antara kita yang lebih baik kesudahannya.”Tafsir Kemenag Arab Saudi39-40. Katakanlah wahai Rasul kepada kaummu yang menentang keras, “Beramallah sesuai dengan keadaan kalian yang kalian ridhai untuk diri kalian, di mana kalian menyembah sesuatu yang tidak berhak disembah dan tidak memiliki dari urusan hidup sedikit pun, sementara aku juga menjalankan apa yang diperintahkan kepadaku, yaitu menghadapkan wajahku hanya kepada Allah semata dalam perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatanku, maka kalian akan mengetahui siapa yang akan didatangi oleh azab yang menghinakannya di dunia, sedangkan di akhirat dia akan ditimpa siksa yang abadi, tidak berakhir dan tidak berkesudahan.”— adanya Arti Perkata Surat Az-Zumar Ayat 39 dalam bentuk tabel diatas yang tentunya juga dilengkapi teks arab, latin serta terjemah dan tafsir akan lebih membantu sobat untuk artikel kali ini semoga bermanfaatTeks Arab dan Latin Surat Az- Zumar Ayat 39Terjemah Surat Az- Zumar Ayat 39Bahasa IndonesiaBahasa InggrisArti Perkata Surat Az- Zumar Ayat 39Tafsir Surat Az- Zumar Ayat 39Tafsir Kemenag RITafsir Kemenag Arab Saudi Whoremember Allah while standing or sitting or [lying] on their sides and give thought to the creation of the heavens and the earth, [saying], "Our Lord, You did not create this aimlessly; exalted are You [above such a thing]; then protect us from the punishment of the Fire.

۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ الزمر ٥٣Pada ayat yang lalu digambarkan betapa buruknya sanksi yang diperoleh orang-orang yang durhaka. Segala apa yang sudah mere-ka peroleh di dunia tidak memberi manfaat sedikit pun untuk kese-lamatan mereka. Ayat-ayat berikut menggambarkan betapa Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Wahai hamba-hamba-Ku, yang telah berbuat melampaui batas terhadap diri mereka sendiri karena banyak melakukan kedurhakaan! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya selama yang berdosa itu bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Sungguh, Dialah Zat Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar menyampaikan kepada umatnya bahwa Allah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang dan sangat luas rahmat dan kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya yang beriman, akan mengampuni segala dosa yang telah terlanjur mereka kerjakan seperti meninggalkan perintah-Nya atau mengerjakan larangan-Nya apabila benar-benar tobat dari kesalahan mereka. Banyak orang yang menyangka bahwa karena dosanya telah bertumpuk-tumpuk, tidak akan diampuni Allah lagi. Jadilah ia seorang yang berputus asa terhadap ampunan, rahmat, dan kasih sayang-Nya. Dunia sudah menjadi gelap menurut pandangannya karena selama ini dia tidak mengindahkan ajaran-ajaran agamanya dan selalu membelakangi petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalamnya. Hatinya sudah penuh diliputi kekotoran dan kedurhakaan, tak tampak lagi olehnya jalan kebenaran dan kebaikan yang akan ditempuhnya. Dia telah dibingungkan oleh rasa putus asa dan tak ada harapan yang tampak olehnya untuk kembali dari kesesatan dan kemaksiatan yang selalu diperbuatnya. Tetapi Allah, meskipun besar dosa hamba-Nya, Dia tetap mengasihi dan menyantuninya dan melarangnya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya, Dia tetap memandangnya sebagai hamba-Nya yang berhak menerima kasih sayang-Nya itu apabila ia telah menginsyafi kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya. Jangankan untuk orang-orang yang beriman, untuk orang-orang musyrik pun masih terbuka pintu tobat apabila mereka masuk Islam dan beriman kepada Allah dan oleh Imam al-Bukhari dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas bahwa banyak di antara orang-orang musyrik yang telah banyak melakukan pembunuhan dan sering berzina datang kepada Nabi Muhammad. Mereka berkata kepadanya, "Sesungguhnya apa yang engkau serukan kepada kami adalah baik. Dapatkah engkau terangkan kepada kami bahwa yang kami kerjakan dahulu itu akan diampuni-Nya."Nabi menjawab dengan membacakan firman AllahDan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. al-Furqan/25 68-70Dalam hadis Nabi saw juga dijelaskanDiriwayatkan dari 'Amr bin 'Anbasah bahwa telah datang menemui Nabi saw seorang yang telah tua bangka bertelekan di atas tongkatnya dan berkata kepada beliau, "Hai Rasulullah, saya banyak mengerjakan kesalahan dan maksiat. Apakah mungkin kesalahan itu diampuni?" Nabi saw menjawab, "Apakah engkau telah mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah?" Orang tua itu menjawab, "Benar, bahkan aku mengakui bahwa engkau utusan Allah." Rasulullah saw menegaskan, Allah mengampuni semua kesalahan dan maksiat yang telah engkau lakukan itu." Riwayat tersebut menegaskan bahwa Allah mengampuni semua kesalahan bagaimanapun besar dan banyaknya, bila seseorang itu benar-benar bertobat dengan setulus hati, berikrar tidak akan kembali melakukan kesalahan, dan akan tetap melakukan amal saleh. Hamba Allah tidak boleh berputus asa terhadap ampunan, rahmat, dan kasih sayang-Nya, karena pintu rahmat-Nya terbuka seluas-luasnya bagi orang yang bertobat, sebagai ditegaskan dalam firman-NyaDan barang siapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. an-Nisa'/4 110Setelah melarang hamba-Nya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya, Allah mendorong hamba-Nya agar segera meminta ampun dan bertobat kepada-Nya atas segala ketelanjuran dan kesalahan yang telah dilakukan. Allah juga menegaskan bahwa Dia mengampuni segala dosa kecuali dosa syirik sebagai tersebut dalam firman-NyaSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya syirik, dan Dia mengampuni apa dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar. an-Nisa'/4 48Memang besar dan luas rahmat Allah terhadap hamba-Nya. Hamba yang telah mendurhakai karena mengabaikan perintah-Nya, melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya, dan bergelimang dalam dosa dan maksiat, masih saja dipanggil sebagai hamba-Nya dan dinasihati supaya jangan berputus asa terhadap ampunan dan rahmat-Nya. Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dapat dibaca Laa Taqnithuu atau Laa Taqnathuu; sebagian ahli qiraat ada yang membacanya Laa Taqnuthuu; artinya janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya bagi orang yang bertobat dari kemusyrikan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Ayat-ayat ini merupakan seruan kepada segenap para pendurhaka dari kalangan orang-orang kafir dan lain-lainnya agar bertobat dan kembali kepada-Nya. Juga sebagai pemberitahuan bahwa Allah Swt. mengampuni semua dosa bagi orang yang mau bertobat kepada-Nya dan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosanya, betapapun banyaknya dosa yang telah dilakukannya dan sekalipun banyaknya seperti buih laut. Tidak benar menakwilkan ayat ini untuk pengertian selain tobat, karena dosa syirik tidak mendapatkan ampunan selama pelakunya tidak bertobat dari Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Yusuf, bahwa Ibnu Juraij pernah menceritakan kepada mereka bahwa Ya'la pernah mengatakan, "Sesungguhnya Sa'id ibnu Jubair pernah bercerita kepadanya dari Ibnu Abbas bahwa pernah ada segolongan orang dari kalangan kaum musyrik yang banyak membunuh dan banyak berbuat zina, lalu mereka mendatangi Nabi Saw. dan berkata, 'Sesungguhnya yang engkau katakan maksudnya Al-Qur'an dan yang engkau serukan itu benar-benar baik, sekiranya engkau menceritakan kepada kami bahwa apa yang telah kami perbuat ada kifaratnya penghapus dosanya." Maka turunlah firman-Nya Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina; barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat pembalasan dosa nya. Al-Furqan 68 Lalu turun pula firman-Nya Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” Az-Zumar 53Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai melalui hadis Ibnu Juraij, dari Ya'la ibnu Muslim Al-Makki, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas Makna yang dimaksud oleh ayat pertama dijelaskan oleh firman-Nyakecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh. Al-Furqan 70, hingga akhir Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, telah menceritakan kepada kami Abu Qabil yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Abdur Rahman Al-Muzani mengatakan bahwa ia pernah mendengar Sauban maula Rasulullah Saw. mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda Aku tidak suka bila diberikan kepadaku dunia dan seisinya sebagai ganti dari ayat ini, yaitu "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, 'hingga akhir ayat.” Lalu ada seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, lalu bagaimanakah dengan orang yang musyrik?" Rasulullah Saw. diam, lalu bersabda, "Ingatlah, dan juga terhadap orang yang musyrik," sebanyak tiga ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid tunggal.Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syuraih ibnun Nu'man, telah menceritakan kepada kami Nuh ibnu Qais, dari Asy'as ibnu Jabir Al-Haddani, dari Mak-hul, dari Amr ibnu Anbasah yang telah menceritakan bahwa pernah ada seorang lelaki tua datang menghadap kepada Nabi Saw. dengan bertelekan pada tongkatnya, lalu lelaki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku pernah melakukan banyak perbuatan khianat dan durhaka, maka apakah diriku ini masih dapat diampuni?" Nabi Saw. balik bertanya, "Bukankah engkau telah bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah?" Lelaki itu menjawab, "Benar, dan aku bersaksi pula bahwa engkau adalah utusan Allah." Maka Rasulullah Saw. bersabda Semua perbuatan khianat dan durhakamu telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara tunggal. Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Asma binti Yazid radiyallahu anha mengatakan bahwa aku pernah mendengar Rasulullah Saw. membaca firman-Nya Sesungguhnya perbuatannya perbuatan yang tidak baik. Hud 46. Dan aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” Az-Zumar 53 tanpa peduli betapa pun banyaknya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Az-Zumar 53Imam Abu Daud dan Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Sabit dengan sanad yang sama. Semua hadis di atas menunjukkan bahwa makna yang dimaksud ialah bahwa Allah mengampuni semua dosa tersebut bila disertai dengan tobat. Dan seorang hamba tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah, bagaimanapun besarnya dosa-dosanya, karena sesungguh­nya pintu rahmat dan pintu tobat itu luas. Allah Swt. telah berfirmanTidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya. At-Taubah 104Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia men­dapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. An-Nisa 110Dan Allah Swt. berfirman berkenaan dengan orang-orang munafikSesungguhnya orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan. An-Nisa 145-146Dan firman Allah Swt.Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwa Allah salah satu dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Al-Maidah 73Kemudian Allah Swt. berfirmanMaka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Maidah 74Dan Allah Swt. berfirmanSesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertobat. Al-Buruj 10Al-Hasan Al-Basri rahimahullah telah mengatakan bahwa perhatikanlah kemuliaan dan kedermawanan ini, mereka telah membunuh kekasih-kekasih-Nya, tetapi Dia menyeru mereka untuk bertobat dan memohon ampun kepada-Nya; ayat-ayat yang semakna cukup dalam kitab Sahihain dari Abu Sa'id dari Rasulullah Saw. disebutkan sebuah hadis yang mengisahkan tentang seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa. Lalu ia menyesali perbuatannya dan bertanya kepada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil, "Apakah masih ada pintu tobat bagiku?" Si ahli ibadah itu menjawab, "Tidak ada," maka si ahli ibadah itu dibunuhnya hingga genaplah jumlah orang yang dibunuhnya menjadi seratus orang. Kemudian orang tersebut bertanya kepada seorang ulama di antara ulama mereka yang terkenal, bahwa apakah masih ada tobat baginya. Ulama itu balik bertanya, "Lalu siapakah yang menghalang-halangi antara kamu dan tobat?"Kemudian ulama itu memerintahkannya untuk pergi ke kota lain untuk beribadah kepada Allah di dalamnya, lalu lelaki itu pergi menuju ke kota yang dimaksud, tetapi di tengah jalan maut merenggut nyawanya. Maka bertengkarlah malaikat rahmat dan malaikat azab tentang lelaki itu siapakah di antara keduanya yang berhak mengambilnya.Maka Allah memerintahkan kepada mereka agar mengukur jarak di antara kedua kota tersebut kota tempat si lelaki dan kota yang ditujunya. Mana yang lebih dekat kepada jenazah si lelaki itu, maka dialah yang lebih berhak untuk mengambilnya. Setelah diukur, ternyata mereka menjumpainya lebih dekat ke kota yang ditujunya, tempat ia akan berhijrah, bedanya hanya satu jengkal. Lalu roh lelaki itu diambil oleh malaikat bahwa lelaki itu pada saat matinya menggulirkan tubuhnya menjauh dari negeri yang baik, maka Allah memerintahkan kepada negeri yang baik agar mendekat dan memerintahkan kepada negeri yang jahat tempat asal lelaki itu agar menjauh. Demikianlah kesimpulan dari makna hadis, dan kami telah menulisnya di tempat lain dengan ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” Az-Zumar 53, hingga akhir ayat. Sesungguhnya Allah Swt. telah menyerukan untuk memohon ampunan dari-Nya terhadap mereka yang mengira bahwa Al-Masih adalah tuhan, juga orang yang menduga bahwa Al-Masih adalah anak Allah, orang yang mengira bahwa Uzair anak Allah, orang yang mengira bahwa Allah fakir, orang yang mengira bahwa tangan Allah terbelenggu kikir, dan orang yang mengira bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga. Terhadap mereka Allah Swt. berfirmanMaka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al-Maidah 74Kemudian Allah menyerukan untuk bertobat terhadap orang yang ucapannya jauh lebih berat dosanya ketimbang mereka, yaitu orang yang mengatakan, "Aku adalah Tuhan kalian yang tertinggi," yaitu ucapan yang disitir oleh firman-Nyaaku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Al-Qasas 38Kemudian Ibnu Abbas mengatakan bahwa barang siapa di antara hamba Allah yang berputus asa dari tobat sesudah kesemuanya itu, berarti dia telah mengingkari Kitabullah. Tetapi seseorang hamba tidaklah mampu bertobat sebelum Allah menerima Tabrani telah meriwayatkan melalui jalur Asy-Sya'bi, dari Sunaid ibnu Syakl; ia pernah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa sesungguhnya ayat dari Kitabullah yang paling agung ialah firman-NyaAllah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya. Al-Baqarah 255Sesungguhnya ayat yang paling banyak memuat kebaikan dan keburukan di dalam Al-Qur'an adalah firman-NyaSesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan. An-Nahl 90Sesungguhnya ayat Al-Qur'an yang paling menggembirakan adalah firman Allah Swt. di dalam surat Az-Zumar, yaituKatakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” Az-Zumar 53Dan sesungguhnya ayat yang paling menonjolkan masalah berserah diri adalah firman-NyaBarang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. At-Talaq 2-3Maka Masruq berkata kepadanya, "Engkau benar."Al-A'masy telah meriwayatkan dari Abu Sa'id, dari Abul Kanud yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud berjalan melewati seorang tukang dongeng yang sedang bercerita kepada orang-orang. Maka Ibnu Mas'ud berkata kepadanya, "Hai tukang cerita, mengapa engkau membuat manusia berputus asa dari rahmat Allah?" kemudian Ibnu Mas'ud membaca firman-Nya Katakanlah, "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” Az-Zumar 53Diriwayatkan oleh Ibnu Abu ini hadis-hadis yang menyebutkan tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syuraih ibnun Nu'man, telah menceritakan kepada kami Abu Ubaidah Abdul Mu'min ibnu Ubaidillah As-Saddi, telah menceritakan kepadaku Hasan As-Sadusi yang mengatakan bahwa ia masuk mengunjungi Anas ibnu Malik lalu Anas berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan­nya, sekiranya kalian berbuat kesalahan sehingga kesalahan kalian memenuhi antara langit dan bumi, kemudian kalian mohon ampun kepada Allah Swt., niscaya Dia memberi ampun bagi kalian. Dan demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sekiranya kalian tidak berbuat kesalahan dosa, tentulah Allah akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat kesalahan, kemudian mereka mohon ampun kepada Allah, maka Allah memberi ampun bagi diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Isa, telah menceritakan kepadaku Al-Lais, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Qais tukang dongengnya Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz, dari Abu Sirmah, dari Abu Ayyub Al-Ansari yang mengatakan ketika sakit yang membawa kepada kematiannya, bahwa ia telah menyembunyikan sesuatu yang pernah ia dengar dari Rasulullah Saw., yaitu Rasulullah Saw. telah bersabda Seandainya kalian tidak berdosa, tentulah Allah Swt. akan menciptakan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu Dia memberi ampun bagi menurut Imam Ahmad; Imam Muslim di dalam kitab sahihnya telah meriwayatkan hal yang sama, dan Imam Turmuzi telah meriwayatkannya pula; semuanya meriwayatkannya melalui Qutaibah dari Al-Lais ibnu Sa'd dengan sanad yang sama. Imam Muslim telah meriwayatkannya pula melalui jalur lain dengan lafaz yang sama dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dari Abu Sirmah Al-Ansari dari Abu Ayyub Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdul Malik Al-Harrani, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Amr ibnu Malik Al-Bakri yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar ayahnya menceritakan hadis berikut dari Abul Jauza, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Kifarat penghapus dosa ialah penyesalan. Rasulullah Saw. telah bersabda pula Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu Dia memberi ampun bagi diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara tunggal. Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abdul A'la ibnu Hammad Al-Qurasyi, telah menceritakan kepada kami Daud ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah alias Maslamah ibnu Abdullah Ar-Razi, dari Abu Amr Al-Bajali, dari Abdul Malik ibnu Sufyan As-Saqafi, dari Abu Ja'far alias Muhammad ibnu Ali, dari Muhammad ibnul Hanafiyyah, dari ayahnya yaitu Ali ibnu AbuTalib yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang teperdaya oleh dosa lagi suka tidak ada yang mengetengahkannya dari jalur Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Hammad, telah menceritakan kepada kami Sabit dan Humaid, dari Abdullah ibnu Ubaid ibnu Umair yang mengatakan bahwa iblis la'natullah berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengusirku dari surga karena Adam, dan sesungguhnya aku tidak dapat mengalahkannya kecuali dengan kekuasaan dari-Mu." Allah Swt. berfirman, "Kalau begitu, engkau mendapat kekuasaan itu." Iblis berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku tambahan." Allah berfirman, "Tidak sekali-kali dilahirkan bagi Adam seorang anak, melainkan dilahirkan pula seorang anak bagimu." Iblis berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku tambahan." Allah berfirman, "Aku jadikan dada mereka sebagai sarang kamu, dan kamu dapat merasuki mereka melalui aliran darahnya." Iblis berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku tambahan." Allah berfirman, "Aku datangkan terhadap mereka dengan pasukan kuda dan pasukan jalan kakimu, dan bersekutulah dengan mereka dalam harta benda dan anak-anak, dan umbarkanlah janjimu kepada mereka. Dan tiadalah yang dijanjikan oleh setan kepada mereka, melainkan hanya tipuan belaka." Maka Adam berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah memberi kekuasaan kepada Iblis untuk dapat menggodaku, dan sesungguhnya aku tidak mampu menahannya kecuali dengan pertolongan-Mu." Allah Swt. berfirman, "Tidak sekali-kali dilahirkan seorang anak bagimu, melainkan Aku perintahkan kepada malaikat untuk menjaganya dari qarin-nya teman setannya yang jahat." Adam berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku tambahan." Allah Swt. berfirman, "Satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipatnya atau Aku tambahkan lagi kelipatannya, dan satu keburukan ditulis satu atau Aku hapuskan." Adam berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku tambahan." Allah Swt. berfirman, "Pintu tobat tetap terbuka selama roh berada di dalam tubuh." Adam berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku tambahan." Maka Allah Swt. berfirman Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Az-Zumar 53Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nafi' telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar, dari Umar tentang pendapatnya yang mengatakan, "Dahulu kami mengatakan bahwa tidak sekali-kali Allah menerima amal sunnah, amal wajib, dan tobat seseorang yang teperdaya melakukan dosa. Mereka telah mengenal Allah, tetapi berbalik ingkar kepada nikmat-Nya, sungguh itu merupakan petaka yang menimpa mereka." Dan pada mulanya para sahabat pun mempunyai pendapat yang sama. Ketika Rasulullah Saw. tiba di Madinah, maka Allah menurunkan firman-Nya sebagai jawaban terhadap pendapatku dan juga pendapat mereka yang demikian itu, yaitu firman-Nya Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedangkan kamu tidak menyadarinya. Az-Zumar 53-55 Umar mengatakan bahwa lalu ia menulisnya pada suatu lembaran dan ia kirimkan kepada Hisyam ibnul As Maka ketika Hisyam menerima surat itu, ia membacanya di Zi Tuwa dengan terlebih dahulu mendaki ke puncaknya, lalu membacanya dengan bersuara, tetapi masih belum mengerti. Akhirnya ia berkata, "Ya Allah, berilah aku pemahaman terhadap ayat-ayat ini." Maka Allah Swt. memberikan pemahaman ke dalam hatiku, bahwa sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan kami dan pendapat kami terhadap diri kami, dan dikatakan berkenaan dengan sikap kami. Maka aku turun menuju ke untaku, lalu kukendarai dan langsung bergabung dengan Rasulullah Saw. di wahai Muhammad, dengan menyampaikan pesan dari Tuhanmu, "Wahai hamba-hamba-Ku yang banyak berbuat maksiat bagi dirinya, janganlah kalian berputus asa dengan rahmat Allah. Sesungguhnya Allah akan mengampuni semua dosa. Sesungguhnya hanya Dia yang ampunan dan rahmat- Nya amat besar.

Zumar 16 Penerjemahan tafsir surah al-Zumar sampai al-Mursalât sempat terhenti pada tahun 1975, karena Kiai „Arifun sakit. terkadang dua sampai tiga ayat beserta tafsirnya untuk kemudian diterjemahkan perkata sesuai struktur Bahasa Arab. Terjemahan tersebut menggunakan tulisan peggu Arab-Madura model gandul. TERJEMAH AYAT AL-QUR
قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌ ۚفَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙTerjemahanKatakanlah Muhammad, “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat demikian. Kelak kamu akan mengetahui,
BacaanSurah Al Qari’ah Ayat 1-11 Arab, Latin, dan Artinya. Ini adalah surah yang ke-101, terdiri dari 11 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz ‘Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekah. Kandungan surah ini tentang kejadian-kejadian pada hari kiamat, dimana umat manusia bertebaran, gunung berhamburan, amal

Az-Zumar 9 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ ࣖ الزمر ٩ ammanأَمَّنْIs one whoapakah orang yanghuwaهُوَ[he]diaqānitunقَٰنِتٌis devoutly obedienttaat/beribadatānāaءَانَآءَduring hoursdi waktual-layliٱلَّيْلِof the nightmalamsājidanسَاجِدًاprostratingbersujudwaqāimanوَقَآئِمًاand standingdan berdiriyaḥdharuيَحْذَرُfearingia takutl-ākhirataٱلْءَاخِرَةَthe Hereafterakhiratwayarjūوَيَرْجُوا۟and hopingdan dia mengharapkanraḥmataرَحْمَةَfor the Mercyrahmatrabbihiرَبِّهِۦۗof his Lord?TuhannyaqulقُلْSaykatakanlahhalهَلْ"Areapakahyastawīيَسْتَوِىequalsamaalladhīnaٱلَّذِينَthose whoorang-orang yangyaʿlamūnaيَعْلَمُونَknowmereka mengetahuiwa-alladhīnaوَٱلَّذِينَand those whodan orang-orang yanglāلَاdo nottidakyaʿlamūnaيَعْلَمُونَۗknow?"mereka mengetahuiinnamāإِنَّمَاOnlysesungguhnya hanyalahyatadhakkaruيَتَذَكَّرُwill take heedmengambil pelajaranulūأُو۟لُوا۟those of understandingorang-orang yang mempunyail-albābiٱلْأَلْبَٰبِthose of understandingakal/pikiran Transliterasi Latin Am man huwa qānitun ānā`al-laili sājidaw wa qā`imay yaḥżarul-ākhirata wa yarjụ raḥmata rabbih, qul hal yastawillażīna ya'lamụna wallażīna lā ya'lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albāb QS. 399 Arti / Terjemahan Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. QS. Az-Zumar ayat 9 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Wahai orang kafir, siapakah yang lebih mulia di sisi Allah; kamu yang memohon kepada-Nya hanya saat tertimpa bencana ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan membaca Al-Qur’an, salat, dan berzikir dalam sujud dan berdiri karena cemas dan takut kepada azab Allah di akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Wahai Nabi Muhammad, katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui, berilmu, berzikir, dan melaksanakan salat, dengan orang-orang yang tidak mengetahui, tidak berilmu, dan selalu mengikuti nafsunya?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat dan berpikiran jernih yang dapat menerima pelajaran serta mampu membedakan antara kebenaran dan Lengkap KemenagKementrian Agama RI Kemudian Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada orang-orang kafir Mekah, apakah mereka lebih beruntung daripada orang yang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri dengan sangat khusyuk. Dalam melaksanakan ibadah itu, timbullah dalam hatinya rasa takut kepada azab Allah di akhirat, dan memancarlah harapannya akan rahmat yang sama diberikan Allah kepada Rasul-Nya agar menanyakan kepada mereka apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui. Yang dimaksud dengan orang-orang yang mengetahui ialah orang-orang yang mengetahui pahala yang akan diterimanya, karena amal perbuatannya yang baik, dan siksa yang akan diterimanya apabila ia melakukan maksiat. Sedangkan orang-orang yang tidak mengetahui ialah orang-orang yang sama sekali tidak mengetahui hal itu, karena mereka tidak mempunyai harapan sedikit pun akan mendapat pahala dari perbuatan baiknya, dan tidak menduga sama sekali akan mendapat hukuman dari amal akhir ayat, Allah menyatakan bahwa hanya orang-orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran. Pelajaran tersebut baik dari pengalaman hidupnya atau dari tanda-tanda kebesaran Allah yang terdapat di langit dan di bumi serta isinya, juga yang terdapat pada dirinya atau teladan dari kisah umat yang al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Apakah orang dibaca Amman, dan dapat dibaca Aman yang beribadah yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni salat di waktu-waktu malam di saat-saat malam hari dengan sujud dan berdiri dalam salat sedangkan ia takut kepada hari akhirat yakni takut akan azab pada hari itu dan mengharapkan rahmat yakni surga Rabbnya apakah dia sama dengan orang yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Menurut qiraat yang lain lafal Amman dibaca Am Man secara terpisah, dengan demikian berarti lafal Am bermakna Bal atau Hamzah Istifham Katakanlah, "Adakah sama orang-orang yong mengetahui dengan orang-orang yong tidak mengetahui?" tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang yang alim dan orang yang jahil. Sesungguhnya orang yang dapat menerima pelajaran artinya, man menerima nasihat hanyalah orang-orang yang berakal yakni orang-orang yang mempunyai pikiran. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Allah Swt. berfirman bahwa apakah orang yang mempunyai sifat demikian sama dengan orang yang mempersekutukan Allah dan menjadikan bagi-Nya tandingan-tandingan? Jawabannya tentu tidak sama di sisi Allah. Seperti yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-NyaMereka itu tidak sama di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka mambaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedangkan mereka juga bersujud salat. Ali Imran, 113Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-NyaApakah kamu, hai orang musyrik, yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri. Az-Zumar 9Yakni dalam keadaan sujud dan berdirinya mereka berqunut. Karena itulah ada sebagian ulama yang berdalilkan ayat ini mengatakan bahwa qunut ialah khusyuk dalam salat bukanlah doa yang dibacakan dalam keadaan berdiri semata, yang pendapat ini diikuti oleh ulama lainnya. As-Sauri telah meriwayatkan dari Firas, dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa al-qanit artinya orang yang selalu taat kepada Allah Swt. dan Abbas Al-Hasan, As-Saddi, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ana-al lail ialah tengah malam, yakni waktu-waktu tengah malam. As-Sauri telah meriwayatkan dari Mansur yang mengatakan, bahwa telah sampai kepadanya bahwa makna yang dimaksud ialah waktu malam yang terletak antara Magrib dan Isya. Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ana-al lail ialah permulaan, pertengahan, dan Allah Swt.Sedangkan ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya. Az-Zumar 9Yaitu dalam ibadahnya ia takut dan berharap kepada Allah. Dan merupakan suatu keharusan dalam ibadah terpenuhinya hal ini, juga hendaknya perasaan takut kepada Allah mendominasi sebagian besar dari masa hidupnya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya sedangkan ia takut kepada azab hari akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya. Az-Zumar 9Dan apabila sedang menjelang ajal, hendaklah rasa harap lebih menguasai diri yang bersangkutan, seperti yang dikatakan oleh Imam Abdu ibnu Humaid di dalam kitab musnadnya. Ia mengatakan telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abdul Hamid, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Sabit, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. menjenguk seorang lelaki yang sedang menjelang ajalnya, lalu beliau bertanya, "Bagaimanakah perasaanmu sekarang?" lelaki itu menjawab, "Aku berharap dan aku takut kepada azab Allah." Maka Rasulullah Saw. bersabda Tidaklah terhimpun perasaan ini pada kalbu seseorang hamba dalam keadaan seperti ini, melainkan Allah Swt. memberikan kepadanya apa yang diharapkannya dan mengamankannya dari apa yang Turmuzi dan Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah telah meriwayatkan hadis ini, serta Imam Ibnu Majah; semuanya melalui hadis Sayyar ibnu Hatim, dari Ja'far ibnu Sulaiman dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib. Sebagian dari mereka meriwayatkannya melalui Sabit, dari Anas, dari Nabi Saw. secara Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Abu Syaibah, dari Ubaidah An-Numairi, telah menceritakan kepada kami Abu Khalaf ibnu'Abdullah ibnu Isa Al-Kharraz, telah menceritakan kepada kami Yahya Al-Bakka, bahwa ia pernah mendengar Ibnu Umar membaca ayat berikut, yaitu firman-Nya Apakah kamu, hai orang musyrik, yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Az-Zumar 9 Lalu ia berkata bahwa dialah Usman ibnu Affan Dan sesungguhnya Ibnu Umar mengatakan demikian karena ia melihat Amirul Mu-minin Usman banyak mengerjakan salat di malam hari, juga banyak membaca Al-Qur'an, bahkan sering ia membaca Al-Qur'an dalam satu rakaat, seperti yang telah diriwayatkan oleh Abu Ubaidah dari Ibnu Umar Imam Ahmad mengatakan bahwa Ar-Rabi’ ibnu Nafi' pernah berkirim surat kepadanya yang isinya menyebutkan, telah menceritakan kepada kami Al-Haisam ibnu Humaid, dari Yazid ibnu Waqid, dari Sulaiman ibnu Musa, dari Kasir ibnu Murrah, dari Tamim Ad-Da'ri yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Barang siapa yang membaca seratus ayat dalam semalam, maka dicatatkan baginya pahala qunut semalam yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah-nya dari Ibrahim ibnu Ya'qub, dari Abdullah ibnu Yusuf dan Ar-Rabi' ibnu Nafi', keduanya dari Al-Haisam ibnu Humaid dengan sanad yang Allah Swt.Katakanlah, 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Az-Zumar 9Maksudnya, apakah orang yang demikian sama dengan orang yang sebelumnya yang menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah? Jawabannya tentu saja tidak sama.Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar 9Yakni sesungguhnya yang mengetahui perbedaan antara golongan ini dan golongan yang sebelumnya hanyalah orang yang mempunyai akal; hanya Allah-lah Yang Maha Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Apakah orang yang menghabiskan waktunya di tengah malam untuk bersujud dan salat dengan penuh khusyuk kepada Allah, takut akhirat dan mengharap rahmat dan kasih sayang-Nya, itu sama dengan orang yang berdoa kepada-Nya saat tertimpa musibah lalu melupakan-Nya saat mendapat kemenangan? Katakan kepada mereka, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui hak-hak Allah lalu mengesakan-Nya dengan orang-orang yang tidak mengetahui-Nya, karena menganggap remeh perintah untuk mengamati tanda- tanda kekuasaan-Nya? Hanya orang yang berakal sehat saja yang dapat mengambil pelajaran."

.
  • klx3auc99m.pages.dev/278
  • klx3auc99m.pages.dev/943
  • klx3auc99m.pages.dev/570
  • klx3auc99m.pages.dev/384
  • klx3auc99m.pages.dev/785
  • klx3auc99m.pages.dev/260
  • klx3auc99m.pages.dev/394
  • klx3auc99m.pages.dev/512
  • klx3auc99m.pages.dev/338
  • klx3auc99m.pages.dev/250
  • klx3auc99m.pages.dev/291
  • klx3auc99m.pages.dev/418
  • klx3auc99m.pages.dev/238
  • klx3auc99m.pages.dev/801
  • klx3auc99m.pages.dev/400
  • arti perkata quran surat az zumar ayat 39